MOMENTUM, Bandarlampung--Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung merekomendasikan pemerintah daerah untuk terus melakukan operasi pasar. Kegiatan itu harus dilakukan secara berkelanjutan hingga mengendalikan kenaikan harga menjelang bulan suci Ramadan dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) di Provinsi Lampung.
Rekomendasi itu disampaikan Kepala Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung Budiyono, dalam keterangannya, Senin (13-3-2023).
Selain itu, Kantor Perwakilan BI Lampung juga menyarankan untuk melakukan monitoring harga dan pasokan, serta memperkuat dan memperluas Kerjasama Antar Daerah (KAD).
Selanjutnya, Pemerintah daerah juga harus memastikan penerapan batas atas tarif angkutan udara.
BI juga menyarankan agar terus melanjutkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), sekaligus melakukan komunikasi bijak belanja.
Adapun rekomendasi lainnya dari Satgas Pangan Polri, yakni perlunya dilakukan langkah persuasif edukatif kepada pelaku usaha dan melakukan kegiatan operasi pasar bersama Satgas Pangan untuk menghindari penimbunan bahan pokok yang sering terjadi menjelang bulan Ramadan dan HBKN.
Sebelumnya, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung (KPw Bl Lampung) berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Lampung mengadakan HLM TPID dan TP2DD “Penguatan Sinergi dan Kolaborasi TPID dan TP2DD Menjelang HKBN dan Digitalisasi untuk Lampung Berjaya” pada Kamis, 9 Maret 2023.
Kegiatan yang dipimpin oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dihadiri oleh bupati dan walikota di 15 kabupaten/kota se Lampung serta Pimpinan Tinggi Pratama, Kepala Instansi Negara dan Vertikal, Anggota TPID provinsi dan kabupaten/kota, BPKAD, TP2DD provinsi dan kabupaten/kota, pmpinan perbankan, dan stakeholder terkait lainnya.
Kegiatan HLM TPID didahului dengan sidak di Pasar Kangkung, Bandarlampung, yang dipimpin oleh Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Halim, M.Si., M.Kn., Phd, didampingi oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Budiyono serta TPID Provinsi Lampung.
Hasil sidak menunjukkan bahwa secara umum harga bahan pangan pokok dan hortikultura relatif terjaga, antara lain telur ayam, daging ayam, bawang merah, bawang putih, dan daging sapi.
Meski demikian, harga beras dan minyak goreng terpantau berada pada tingkat harga yang tinggi.
Dalam sidak, juga dilakukan pengujian keamanan bahan pangan terhadap komoditas daging ayam, daging sapi, tahu, dan aneka kue pasar.
Dari hasil pengujian tersebut, seluruh komoditas yang diuji aman dan layak untuk dikonsumsi.
Sidak ditutup dengan penggunaan QRIS dalam transaksi pembelian bahan pangan pokok di salah satu merchant QRIS di pasar.
Selain itu, layanan penukaran juga disediakan untuk memenuhi kebutuhan uang layak edar masyarakat menjelang HBKN.
Sidak dilanjutkan dengan Operasi Pasar (OP) untuk komoditas beras dan minyak goreng.(**)
Editor: Agus Setyawan