Setiap Ramadan, Kawasan Kampus Unila Jadi Pasar Takjil

img
Jalan Prof. Dr. Ir. Sumantri Brojonegoro arah Bumimanti Kampungbaru sore hari saat menjelang buka puasa.

MOMENTUM, Bandarlampung--Setiap Ramadan, kawasan di sekitar kampung Universitas Lampung atau Unila ini berubah menjadi pasar takjil atau makanan untuk berbuka puasa.

Setiap hari pada menjelang sore, dua jalur masuk kampus Unila, ramai dipadati pedagang dan pembeli takjil. Terutama di Jalan Prof. Dr. Ir. Sumantri Brojonegoro sampai Jalan Bumi Manti Kecamatan Rajabasa, Kota Bandarlampung. Makin dekat magrib, kawasan ini semakin padat manusia dan kendaraan.

Pantauan harianmomentum.com, Senin, 27 Maret 2023, ada sekitar 75 lapak pedagang yang terdiri dari mahasiswa dan warga terlihat berjejer menjajakan berbagai menu takjil.

Baca Juga: Sejumlah Mahasiswa Jualan Takjil, Sebagian Hasilnya akan Disumbangkan

Beberapa pedagang, mengaku baru pada hari kelima Ramadan ini berjualan. Pasalnya, menurut dia, mahasiswa Unila yang juga menjadi sasaran pasar baru saja selesai libur pada awal puasa.

"Kami baru hari ini mulai berjualan, karena hari ini kan baru pertama masuk anak-anak Unila. Jadi kita putuskan jualan hari ini," kata Rahma, mahasiswa Teknik Lingkungan Unila yang berjualan jus buah.

Dia juga mengaku, Ramadan tahun sebelumnya ia dan rekannya berjualan menu yang sama di kawanan itu. "Tahun lalu kalau puasa gini dagangan laris, semoga tahun ini juga begitu," pintanya.

Ia mengatakan selain menguntungkan, kegiata ini juga produktif bagi seorang mahasiswa yang baru menginjak semester empat.

Sementara itu, Yati pedagang sayur matang di Jalan Bumimanti mengaku omsetnya meningkat setiap bulan puasa tiba. Dia bisa menghasilkan Rp250 ribu sampai Rp300 ribu perhari. Semetara pada hari biasa hanya Rp100 ribu perhari.

"Saya jual sayur matang perbungkus Rp5 ribu, dibulan biasa paling hanya terjual 15 sampai 20 bungkus. Kalau bulan puasa seperti ini bisa 50 sampai 60 bungkus laku terjual tiap harinya," tuturnya.

Mayoritas konsumennya, kata dia, para mahasiswa yang kos di sekitar kampus. "Ada sebagian warga yang gak sempet masak. Mereka kadang beli sekaligus untuk buka dan sahur," katanya. (*)






Editor: Muhammad Furqon





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos