Koalisi Besar untuk Jegal Anies

img
Presiden Jokowi dan ketum parpol koalisi besar saat bertemu 1 jam secara tertutup di DPP PAN, Ahad (2-4-2023). Foto. Ist.

MOMENTUM, Bandarlampung--Wacana pembentukan koalisi besar muncul karena adanya kekhawatiran Anies Baswedan menang dalam Pilpres 2024.

Sebab, dukungan terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta itu semakin luas dan tidak terbendung.

Hal itu diungkapkan Budiyono, Pengamat Politik sekigus akademisi Universitas Lampung (Unila), kemarin.

Menurut dia, wacana pembentukan koalisi kebangsaan itu merupakan wujud kekhawatiran terhadap Anies.

“Karena fenomena calon presiden yang sudah ada yakni Anies Baswedan dari koalisi Nasdem, Demokrat dan PKS yang dukungannya diperkirakan semakin luas,”
kata Budiyono kepada harianmomentum.com, Minggu 9 April 2023.

Budiyono juga menilai wacana yang didalamnya tergabung antara dua koalisi, yakni KIB (Gerindra dan PKB) dan KIR (PAN,PPP,Golkar) ini dalam bentuk kewajaran.

“Saya masih melihat ini suatu bentuk kewajaran karena selama ini koalisi besar memang sudah terbentuk. Partai-partai yang ikut koalisi besar ini merupakan koalisi pemerintahan Jokowi minus Nasdem dan PDIP,” ujarnya.

Hal ini, lanjut dia, baru tahap awal dan masih panjang untuk mengerucut mencalonkan presiden dan wakil presiden karena masing-masing ketua partai sudah mendeklarasikan dirinya sebagai calon presiden dan wakil presiden.

“Seperti pak Airlangga Hartarto dari golkar, Prabowo dari Gerindra, dan Muhaimin Iskandar dari PKB,” terangnya.

Saat ditanya apakah koalisi ini khawatir akan program pembangunan tidak dilanjutkan bilamana Anies menang atau belum adanya kesiapan untuk dikoreksi, Budiyono mengklaim hal itu masih terlalu jauh.

“Saya kira terlalu jauh kalo Anies jadi presiden program pembangunan tidak dilanjutkan. Saya yakin, selama program pembangunan itu baik, pasti akan dilanjutkan oleh
siapa pun nantinya,” klaimnya.

“Sudah pasti juga akan ada program yang baru dari presiden terpilih nanti. Entah Anies atau yang lain,” tambah dia.

Diketahui, wacana koalisi besar atau koalisi kebangsaan ini muncul usai isu bergabungnya Koalisi Indonesia Bersatu (PAN, Golkar, dan PPP) dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (Gerindra dan PKB).

Bahkan, ada anggapan bahwa Presiden Joko Widodo yang menginisiasi koalisi besar ini, tepatnya setelah Jokowi bertemu dengan kelima partai itu dalam silaturahmi ramadhan yang digelar PAN pada 2 April 2023 lalu. Presiden Jokowi dan ketum parpol koalisi pemerintah saat bertemu 1 jam secara tertutup di DPP PAN, Ahad (2-4-2023). (*)






Editor: Muhammad Furqon





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos