MOMENTUM, Bandarlampung--Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bakal memberikan bantuan sebesar Rp8 juta perhektare bagi petani yang gagal panen akibat banjir (fuso).
Untuk di Lampung, ada 2.229 hektare sawah yang mengalami fuso hingga bulan April 2023.
Hal itu disampaikan Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung Kusnardi saat diwawancarai, Rabu (3-5-2023).
Kusnardi menjelaskan, bantuan produksi tersebut akan disalurkan langsung ke rekening petani masing-masing.
"Rencana bantuan yang diberikan sekitar Rp8 juta perhektare. Sampai bulan April ada 2.229 yang fuso," kata Kusnardi.
Dia menjelaskan, bantuan tersebut nantinya bisa digunakan petani untuk menanam padi dan membeli pupuk.
Sehingga, para petani lebih semangat dan tidak putus asa. Khususnya di daerah yang rawan bencana banjir.
"Jadi supaya petani lebih semangat dan tidak putus asa untuk menanam padi di daerah yang rawan banjir," terangnya.
Meski demikian, dia menyebutkan, saat ini sedang disusun petunjuk teknis (juknis) untuk penyaluran bantuan itu. "Mekanisme pengajuannya nanti sedang dibuatkan juknisnya," ujarnya.
Selain bantuan, menurut dia, para petani juga ada yang sudah memiliki asuransi. Sayangnya, belum seluruh hektare sawah yang diakomodir.
"Sebenarnya kita ada asuransi pertanian. Tapi jumlahnya dibandingkan luas areal tanam padi 500 ribu hektare hanya difasilitasi 30 ribu hektare," sebutnya.
Tak hanya itu, dia menilai, untuk pengajuan klaim asuransi tersebut juga terkesan lambat. (**)
Editor: Agung Darma Wijaya