MOMENTUM, Bandarlampung--Kasus Kebakaran gudang yang diduga tempat penampungan Bahan Bakar Minyak (BBM) ilegal di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung diatensi Kepolisian Daerah (Polda) Lampung.

Peristiwa nahas yang menghanguskan satu unit truk tangki PT Pertamina dengan nomor polis B 9435 SFU itu juga menyebabkan seorang kernet (pembantu sopir) meninggal dunia.

Dirreskrimum Polda Lampung Kombes Pol Reynold Elisa Partomuan Hutagalung mengatakan, terkait BBM yang diduga ilegal tersebut polresta diminta berkordinasi dengan Ditreskrimsus.

"Terkait BBM ilegalnya, kami minta polresta berkordinasi dengan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Lampung," kata Reynold, Jumat(9-6-2023).

Dia mengatakan, kasus kebakaran gudang tersebut sedang ditangani oleh polresta.

"Kalau untuk itu, langsung ke polresta aja ya," bebernya.

Baca Juga: Mengapa Kasus Kebakaran Gudang BBM Ilegal Tak Pernah Terungkap!

Masih kata Reynold, untuk kasus penyebab kebakarannya pihak polresta sudah menghadirkan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polda Sumatera Selatan.

"Ditanyakan langsung ke Polresta, semua perkara menjadi atensi kita, termasuk dengan kasus ini," pungkas dia.

Diberitakan sebelumnya, Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polda Sumatera Selatan (Sumsel) menemukan 17 kerangka tandon air di gudang yang diduga tempat penyimpanan Bahan Bakar Minyak (BBM) ilegal.

Pantauan harianmomentum.com, Jumat (2-6-2023), Puslabfor Polda Sumsel tiba di gudang BBM terbakar tersebut sekitar pukul 13.29 WIB, yang terletak di Kelurahan Sumberrejo, Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung.

Puslabfor didampingi Tim Inafis Polresta Bandarlampung menyusuri setiap sudut gudang penyimpanan BBM ilegal tersebut, pemeriksaan berlangsung sekitar dua jam.

Kasubbid Fisika dan Komputer Forensik (Fiskomfor) Puslabfor Polda Sumsel AKBP Arie Hartawan mengatakan, pihaknya melakukan pemeriksaan menyeluruh pada lokasi kejadian kebakaran yang diduga tempat penyimpanan Bahan Bakar Minyak (BBM) Ilegal tersebut. (**)