MOMENTUM, Panjang--Warga dan pengguna jalan mengeluhkan tumpukan sampah di tepi Jalan Sukarno-Hatta, RT 04 Lk II Kelurahan Srengsem, Kecamatan Panjang, Kota Bandarlampung.
Selain bau busuk yang menganggu kenyamanan, tumpukan sampah itu juga mengakibatkan penyempitan bahu jalan.
"Baunya menganggu sekali. Lewat sini, kalau tidak tutup hidung bisa muntah. Bahu jalan juga habis tertutup tumpukan sampah itu," kata seorang warga setempat, Kamis (222-6-2023).
Warga lainya menyebut, tumpukan sampah itu sudah lebih dari sepekan tidak diangkut.
"Sudah lama ini, lebih dari seminggu nggak diangkut. Entah kenapa? Padahal daerah sinikan pintu masuk Kota Bandarlampung. Apa nggak malu, orang luar daerah datang, baru masuk Bandarlampung sudah disugihi pemandangan kumuh dan jorok," ungkap warga lainya.
Warga mengaku sudah pernah menanyakan masalah tersebut ke pihak kelurahan.
"Sudah ditanya ke pihak kelurahan. Jawabnya nanti diangkut, tapi kenyataanya sampai sekarang masih numpuk," terangnya.
Camat Panjang M Supriyadi mengatakan, sudah menyampaikan masalah tersebut ke Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebersihan kecamatan setempat.
"Saya sudah menegur kepala UPT terkait, katanya ada kerusakan kendaraan yang mengangkut sampah. Jadi ada keterlambatan untuk mengangkutnya," kata Supriyadi melalui telepon kepada Harianmomentum.com.
"Mudah-mudahan besok pagi sudah diangkut sampahnya," sambungnya.
Menurut dia, kerusakan kendaraan pengakut sampah, bukan yang pertama kali terjadi. "Waktu itu juga sudah pernah rusak, dan ini rusak lagi. Kami juga sudah ada koordinasi dengan kelurahan. Justru kami juga taunya dari laporan lurah," tuturnya.
Lurah Srengsem Hendra Jaya Saputra saat dihubungi melalui telepon, terkesan pasrah. Dia mengaku sudah menyampaikan keluhan warga terkait tumpukan sampah itu kepada UPT kebersihan setempat. Namun, belum juga ada tindakan karena armada pengangkut sampah rusak.
"Kami juga mau ambil tindakan, tapi tidak ada kendaraan untuk muat. Sementara dari lingkungan hidup terkendala armada rusak," katanya dengan nada pasrah.
Menurut dia, kondisi mobil pengangkut sampah sebenarnya memang sudah tidak layak pakai.
"Ini kan ranahnya UPT, mereka yang punya kendaaran dan sebenarnya kendaraan itu sudah sepuh. Kita pun sudah berkoordinasi, cuma bagaimana untuk tempat pembuangan sampah juga tidak ada," bebernya.
"Harapannya sampah ini bisa tertanggulangi lah. Sampah di Srengsem kalau diangkut satu hari satu rit saja insyaAllah tidak seperti itu," pungkasnya. (**)
Editor: Munizar