MOMENTUM, Bandarlampung--Penjual hewan untuk kurban, setiap menjelang Iduladha selalu bermunculan. Sejumlah pedagang membuat lapak sementara di lokasi yang dinilai strategis.
Di antara lapak yang menyediakan sapi dan kambing untuk kurban, berlokasi di Jalan Rasuna Said, Kelurahan Gulakgalik, Kecamatan Telukbetung Utara, Bandarlampung.
Lahan belukar sekitar 20 meter persegi itu disulap menjadi tempat penjualan hewan kurban. Di lahan itu berdiri kandang kambing sementara berukuran sekitar delapan x empat meter. Menggunakan tiang bambu dengan atap plastik berwarna biru.
Pada sisi yang lain, ada dua bangunan serupa yang berukuran lebih kecil untuk kandang sapi.
Pemilik usaha penjualan hewan kurban itu, Supriyanto, mengatakan, ternak yang yang dijual tersebut sudah mendapat surat keterangan sehat dari Dinas Peternakan.
"Di sini tidak cuma sapi aja yang saya jual tapi ada kambing juga, semuanya sudah mendapat surat keterangan sehat dari dinas peternakan dan sudah divaksin," kata Supriyanto kepada harianmomentum.com saat ditemui di lapaknya, Senin 26 Juni 2023.
Dia mengaku menggeluti usaha itu sudah lama. Setiap tahun, sekitar dua pekan belum Iduladha, Supriyanto akan membuka lapak penjualan hewan kurban. "Biasanya, pembeli makin ramai saat lebaran Iduladha makin dekat," katanya.
Dia menjelaskan, sapi dan kambing tersebut berasal dari Kabupaten Pesawaran dengan harga jual yang bervariasi.
"Untuk harga kambing mulai dari Rp2 sampai Rp4 juta untuk kategori harga kambing dilihat dari besar kecilnya kambing. Usia kambing mulai dari 18 bulan sampai 3,5 tahun," jelas dia.
"Kalau sapi yang dijual di sini berjenis metal, limosin dan kopyoran. Harganya juga bervariasi mulai dari Rp17-30 juta," lanjut dia.
Untuk penjualan di tahun ini, dia menyampaikan, pembeli sapi kurban mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari tahun sebelumnya.
"Tingkat pembelinya untuk sapi bagus tahun ini, karena kan tahun lalu lagi musim PMK (penyakit mulut dan kuku), jadi takut juga mau jualnya," kata dia.
Sementara penjualan kambing kurban, Supriyanto mengatakan, di tahun ini mengalami penurunan. "Biasanya H-3 itu kambing mulai ramai yang beli kambing, ini malah jarang, kebanyakan cuma tanya-tanya harga aja, dari 43 kambing yang saya bawa baru laku 17 ekor," terangnya.
Dia berharap, penjualan hewan kurban tahun ini terlebih untuk kambing pembelinya terus bertambah. "Semoga ya cepet laku kambingnya, untuk harga juga lebih murah dari penjual yang lain, karena kambing sama sapi ini saya ternak sendiri di rumah," imbuhnya.
Berbeda dengan Supriyanto, Ncun, pedagang hewan kurban di Jalan Cut Nyak Dien, Kecamatan Tanjungkarang Pusat, kota setempat mengalami kenaikan pembeli.
"Alhmadulillah tahun ini kurang lebih setengah bulan sekitar 90 kambing sudah laku dari 130 kambing yang ada," kata Ncun saat ditemui harianmomentum.com, Senin (26-6-2023).
Pelapak yang fokus pada penjualan kambing kurban itu menjajakan kambing dengan harga yang bervariasi, ditentunkan dari bobotnya.
"Usia kambing yang kami jual mulai satu setengah tahun sampai usia tiga tahun setengah, yang paling murah itu harganya Rp 2 juta. Kalau yang jumbo kita jual Rp4 sampai Rp5 jutaan," terangnya.
Ia berharap, pada musim kurban tahun ini kambing yang disediakan dapat terjual semua.
"Ini kan masih ada waktu dua hari, harapannya kambing saya bisa terjual semua. Barang habis duit kumpul dan berkah," harap dia.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung Puji Raharjo menjelaskan, hewan kurban yang baik adalah hewan yang secara fisik sehat.
"Jangan sampai hewan kurban yang ada lukanya,pincang,buta atau ada penyakit kulit menjadi hewan kurban," jelas dia.
Kemudian, lanjut Puji, para penjual hewan kurban harus berkoordinasi dengan kementerian kesehatan dan balai karantina hewan bahwa hewan yang hendak dijadikan kurban itu tidak terjangkit penyakit.
"Karena memilih hewan kurban harus betul-betul jeli, jangan mentang-mentang hewan itu murah kita asal beli," tutupnya. (*)
Editor: Munizar