MOMENTUM, Bandarlampung--Transaksi katalog elektronik (e-katalog) lokal se Provinsi Lampung mencapai Rp361,49 miliar.
Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Lampung Slamet Riadi menjelaskan, transaksi itu hingga tanggal 24 Juli 2023.
"Rekapitulasi transaksi katalog elektronik lokal hingga 24 Juli mencapai Rp361,49 miliar. Itu se Lampung," kata Slamet saat diwawancarai, Selasa (25-7-2023).
Dia menjelaskan, jumlah produk tayang secara keseluruhan telah mencapai 57.733.
Dia merinci, untuk transaksi di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung Rp98,62 miliar dengan 435 penyedia dan 10.589 produk tayang.
Transaksi e-katalog lokasl Pemprov Lampung merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan 15 pemerintah daerah (pemda) lainnya.
Disusul, Lampung Selatan Rp69,92 miliar dengan 403 penyedia dan 14.460 produk tayang. Lalu, Mesuji Rp42 miliar dengan 116 penyedia dan 3562 produk tayang.
Kemudian, Lampung Tengah Rp37,70 miliar dengan 4.790 produk tayang dan 343 penyedia, Metro Rp29,05 miliar dengan 317 penyedia dan 5.378 produk tayang, Bandarlampung Rp23,68 miliar dengan 230 penyedia dan 3.625 produk tayang.
Sedangkan untuk Tulangbawang merupakan pemda dengan transaksi terendah yang hanya Rp3,3 juta dengan 191 penyedia dan 899 produk tayang.
Slamet berharap, agar kabupaten/kota bisa meningkatkan transaksi melalui e-katalog lokal. Khususnya yang masih di bawah Rp1 miliar.
Terlebih, Pemprov Lampung telah mengeluarkan surat edaran agar seluruh pemerintah kabupaten/kota memaksimalkan belanja melalui e-katalog lokal.
"Sudah ada surat edarannya. Kemarin kami juga keliling ke kabupaten/kota. Terutama yang masih rendah agar bisa dimaksimalkan lagi," jelasnya.
Menurut dia, bagi pemda yang masih rendah transaksinya maka akan diberikan punishment (sanksi) dari pemerintah pusat.
"Kemarin LKPP sudah menyampaikan akan diberikan punishment dan reward terkait dengan e-katalog lokal," jelasnya. (**)
Editor: Agung Darma Wijaya