Semester I Tahun 2023, Lampung Sumbang Rp4,82 Triliun

img

MOMENTUM, Bandarlampung--Provinsi Lampung berhasil menyumbang Rp4,82 triliun untuk pendapatan negara pada semester I tahun 2023.

Realisasi itu setara dengan 52,18 persen dari target pendapatan negara Rp9,23 triliun.

Hal itu disampaikan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Lampung M Dodi melalui rilis yang diterima harianmomentum.com, Rabu (2-8-2023).

"Pada Semester I-2023, Pendapatan Negara tercapai sebesar Rp4,82 triliun atau 52,18 persen dari target Rp9,23 triliun," kata Dodi.

Dia menjelaskan, untuk pendapatan yang berasal dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mengalami pertumbuhan yang positif.

"Sedangkan pendapatan dari pajak dan kepabeanan serta cukai mengalami justru kontraksi dari tahun sebelumnya," jelasnya.

Dia menjelaskan, untuk kinerja PNBP hingga akhir Juni 2023 meningkat dibanding periode sebelumnya, mencapai Rp440 miliar atau 48,85 persen dari target.

Menurut dia, capaian itu didorong dari PNBP atas pelayanan kepada masyarakat dari Satker PNBP yang menyumbang Rp394 miliar dan PNBP dari pendapatan BLU Rp25 miliar. 

"PNBP Kekayaan Negara di Provinsi Lampung tercatat sebesar Rp10,64 miliar atau telah mencapai 52,46 persen dari target," tuturnya.

Kemudian untuk penerimaan pajak hingga akhir Juni mencapai Rp3,58 triliun atau 46,34 persen dari target sebesar Rp7,73 triliun.

Capaian itu turun sekitar 1,69 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

"Kinerja penerimaan pajak dipengaruhi oleh aktivitas ekonomi semakin membaik dilihat dari semakin besarnya volume perputaran barang dan jasa," jelasnya.

Turunnya realisasi pajak itu disebabkan karena terdapat realisasi pajak PPh dari kebijakan PPS yang dilaksanakan di tahun 2022. 

Meski demikian, jika dilihat pertumbuhan pajak tanpa menghitung realisasi PPS di tahun 2022 (sebesar Rp467 miliar), maka penerimaan pajak di Lampung tumbuh positif sebesar 12,78 persen.

"Pertumbuhan penerimaan pajak ditopang paling besar dari sektor industri pengolah yang meningkat 20,85 persen dari tahun sebelumnya," sebutnya.

Untuk realisasi Penerimaan Kepabeanan dan Cukai juga menurun. Penurunan itu diakibatkan turunnya Bea Masuk dan Bea Ke luar. 

Realisasi penerimaan Kepabeanan dan Cukai mencapai Rp556 miliar atau 91,19 persen dari target yang telah ditetapkan. 

"Khusus untuk penerimaan cukai tumbuh positif sebesar 244,96 persen yang dipengaruhi kebijakan tarif dan efektivitas pengawasan," terangnya.

Sementara itu, bea masuk mengalami kontraksi sebesar 9,39 persen dari tahun sebeluymnya. Hal itu dipengaruhi penurunan impor gula. 

"Bea ke luar juga mengalami kontraksi sebesar 55,57 persen akibat penurunan harga Crude Palm Oil (CPO) yang sudah termoderasi dibandingkan tahun sebelumnya," sebutnya. (**)









Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos