Semangati Pemuda, Tobas Pamer Foto Saat Orasi 1998

img
Baliho Taufik Basari yang dipasang di Bundaran Tugu Adipura, Bandarlampung. Foto: Rizky Assani

MOMENTUM, Bandarlampung--Peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia (RI), dimanfaatkan para politisi untuk membangun citra diri di masyarakat. Beragam cara dilakukan. Termasuk memasang baliho berukuran besar.

Salah satu politisi yang melakukan itu adalah Anggota Dewan Perwakikan Rakyat (DPR) RI Dapil Lampung 1 Taufik Basari alias Tobas. Dia memasang baliho berukuran besar di kawasan Bundaran Tugu Adipura, Bandarlampung.

Pantauan harianmomentum.com, Selasa (15-8-2023), pada baliho yang berada di ujung Jalan Ahmad Yani itu, Tobas memamerkan diri sebagai aktivitas saat masih mahasiswa. Mengenakan seragam almamater Universitas Indonesia, memegang megaphone, seperti sedang berorasi.

Menurut Tobas, foto yang digunakan itu  foto saat berdemonstrasi pada Februari 1998 bersama para mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Keluarga Besar UI (KA-KBUI).

Saat itu, menurutnya, mahasiswa tengah menghimpun kekuatan untuk mulai bergerak menuntut reformasi.

Menurut Tobas, foto tersebut sengaja dipasang untuk mengingatkan bahwa kemerdekaan Republik Indonesia adalah hasil perjuangan.

"Dalam sejarah perjalanan kehidupan berbangsa, Indonesia telah mengalami pasang surut demokrasi hingga pernah mengalami rezim yang otoriter," kata Tobas.

Zaman yang dikenal dengan Orde Baru itu represif dan mengekang kebebasan berpendapat.

"Oleh karena itu, Demokrasi saat ini harus dirawat semaksimal mungkin. Sebab, sistem demokrasi hari ini merupakan perjuangan panjang yang telah dilalui bangsa Indonesia," ujar Ketua Fraksi Nasdem MPR RI itu.

Selain itu, Tobas juga menyebutkan baliho tersebut sebagai ajakan agar anak muda tidak apatis dan pragmatis. Pemuda menurutnya mustilah kritis dengan kondisi disekitarnya lalu mendorong perubahan dan perbaikan.

"Pemuda memiliki peran yang besar dalam perjalanan panjang Bangsa Indonesia, termasuk menjadi salah satu bagian yang merebut kemerdekaan Republik Indonesia dari penjajah," terangnya.

Oleh karena itu, lanjut dia, pemuda atau mahasiswa harus mengingat sejarah. Bahwa entitasnya merupakan bagian penting yang memperbaiki demokrasi di Indonesia. (*)






Editor: Muhammad Furqon





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos