MOMENTUM, Bandarlampung--Pengelola rumah singgah atau homestay di sejumlah desa wisata di Kabupaten Pesawaran harus meningkatkan kapasitas dan wawasan kepariwisataan.
Salah satu upaya tersebut dilakukan Dinas Pariwisata Kabupaten Pesawaran dengan menggelar pelatihan bagi para pengelola homestay. Pelatihan digelar di Hotel De Green, Bandarlampung, Selasa (22-8-2023).
Kepala Dinas Pariwisata Anggun Saputra mengatakan pelatihan itu melibatkan 40 pengelola penginapan yang berada di obyek wisata desa.
"Kami melibatkan peserta pengola wisata desa, khususnya para pengelola homestay atau rumah singgah di desa wisata. Tujuannya adalah menumbuhkan kepercayaan diri bagi pelaku dan pengelola pondok wisata," katanya.
Menurut Anggun, saat ini terdapat 50 desa wisata yang tersebar pada sebelas kecamatan di Kabupaten Pesawaran. Salah satunya, Desa Wisata Pulau Pahawang masuk nominasi 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
"Kita juga sedang mengupayakan agar desa wisata tumbuh menjadi wisata alternatif selain wisata pantai di pesisir Pesawaran. Tentunya ini membutuhkan sumber daya manusia yang mumpuni," terangnya.
Kepala Bidang Destinasi dan Insdustri Pariwisata pada Dispar Pesawaran Yudiana menambahkan, saat ini kabupaten setempat sedang mengembangkan pembangunan pariwisata berbasis masyarakat atau comunity based tourism (CBT).
"Semangat CBT adalah membangun partisipasi aktif dari masyarakat dalam mengelola obyek wisata, jadi kita sedang mendorong masyarakat sekitar lokasi wisata desa agar menjadi pemain, sekaligus tuan rumah yang memiliki wawasan kepariwisataan," katanya.
Tujuan akhir dari konsep pengembangan pembangunan pariwisata berbasis masyarakat adalah mengoptimalkan pariwisata untuk meningkatkan nilai ekonomi bagi masyarakat.
Sementara, salah satu pemateri sekaligus pengelola penginapan La Nadiya Pulau Pahawang, Hadi menyebut pengelola penginapan harus berani membaca peluang dengan banyaknya kunjungan wisatawan di kabupaten setempat.
"Peluang itu harus dimanfaatkan dengan maksimal, banyaknya pengunjung harus disambut baik dengan menyediakan penginapan yang layak dan memiliki nilai jual," katanya.
Pelatihan yang digelar selama tiga hari tersebut menghadirkan sejumlah narasumber. Yaitu, Hadi selaku pengelola rumah singgah La Nadia Pulau Pahawang, akademisi dan peneliti bidang pariwisata dari Itera, Rifki Asyari kemudian asesor pariwisata Dedi Sulaimawan. (*)
Editor: Muhammad Furqon