Rangkul Kaum Milenial, Deddy Wijaya Candra Siap Menangkan Ganjar Pranowo

img
Deddy Wijaya Candra, Wakabid Pemuda dan Olahraga PDIP Lampung. Foto: Ikhsan

MOMENTUM, Bandarlampung--Wakil Ketua Bidang (Wakabid) Pemuda dan Olahraga Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Lampung Deddy Wijaya Candra mengatakan, keterlibatan kaum milenial dalam pesta demokrasi mendatang sangatlah penting.

"Apalagi kaum milenial dan generasi Z di Tahun 2024 yang masuk kategori pemilih dalam kontestasi politik mencapai 56 persen," kata Deddy, Kamis (12-10-2023).

Dia menyebutkan, PDIP mempunyai komunitas juang yang bergerak di sektor kepemudaan.

"Kita punya Banteng Muda Indonesia (BMI), Taruna Merah Putih (TMP), hingga Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) di Lampung yang solid," terangnya.

"Itulah sekmen PDI Perjuangan untuk meregenerasi kader juga," imbuh dia.

Bacaleg DPRD Provinsi Lampung dapil Bandarlampung itu melanjutkan, komunitas juang tersebut telah bergerak mensosialisasikan PDI Perjuangan.

"Terutama mensosialisasikan calon presiden kita, Bapak Ganjar Pranowo," ujarnya.

Selain melalui pergerakan sayap partai, Deddy menyampaikan sosialisasi capres juga disampaikan setiap calon legislatif yang turun ke masyarakat.

"Setiap caleg pun wajib mensosialisasikan, karena ini sudah keputusan DPP yang sudah memandatkan dan menunjuk Pak Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan," jelasnya.

Tentu, lanjut dia, selain sosialisasi pihaknya juga kerab memberikan edukasi-edukasi politik dalam merangkul kaum milenial.

"Tujuannya supaya pemilih pemula atau kaum milenial itu lebih 'a ware' (menyadari) terhadap partai politik. Karena PDI Perjuangan sendiri sangat konsen terhadap kaum milenial," terangnya.

Dia menyayangkan, saat ini masih banyak kaum milenial yang anti pati dengan partai politik.

"Nah disitulah tugas dari pada komunitas juang kita untuk terus memberikan edukasi politik," kata dia.

Deddy menuturkan, kaum milenial ini tidak terlalu mudah untuk diberikan edukasi politik. Namun pihaknya selalu berusaha melalui diskusi dan komunikasi.

"Jika ada ruang diskusi, baru kita bisa memberikan pendidikan politik disitu. Itu pun tidak serta merta tentang partai politik, tapi edukasi bagaimana pentingnya pengaruh dari politik itu sendiri," tuturnya.

"Tercapainya Indonesia emas juga sangat bergantung kepada peran kaum milenial saat ini. Jika tidak ada regenerasi dan mereka anti pati terhadap partai politik, lalu bagaimana bisa memilih pemimpin. Jangan sampai salah memilih pemimpin," tutupnya. (**)






Editor: Agus Setyawan





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos