Dapil Lampung I Lebih Menarik, Berikut Ulasannya!

img
Pengamat Politik dari Universitas Lampung (Unila) Bendi Juantara (kiri) dan M Iwan Satriawan (kanan).

MOMENTUM, Bandarlampung--Daerah Pemilihan (Dapil) Lampung I untuk calon Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, dinilai lebih menarik dicermati.

Bahkan, ada kemungkinan beberapa petahana yang kini sudah duduk di Gedung Senayan bakal tersingkir dengan calon legislatif (caleg) baru.

Sebab, pertarungan di dapil yang meliputi dua kota madya dan enam kabupaten ini lebih sengit dibanding dapil Lampung II. Meski demikian, beberapa nama petahana masih dijagokan kembali terpilih. 

Hal itu diungkapkan Bendi Juantara, Pengamat Politik dari Universitas Lampung (Unila) kepada harianmomentum.com, kemarin.

Menurut Dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) itu, ada sebelas petahana yang akan bertarung di Dapil Lampung I.

Baca Juga: Adu Kuat Menuju Senayan di Lampung II

“Satu caleg atas nama Ela Siti Nuryamah (PKB) hijrah dari Dapil Lampung II. Itulah mengapa saya sebut pertarungan di Dapil Lampung I lebih sengit,” jelasnya.

Terlebih, ada sejumlah nama beken sebagai pendatang baru yang turut meramaikan persaingan di dapil yang terdiri; Kota Bandarlampung, Kota Metro, Lampung Selatan, Pesawaran, Tanggamus, Pringsewu, Lampung Barat, dan Pesisir Barat.

Seperti partai Golkar misalnya. Ada dua mantan Bupati Lampung Selatan (Lamsel) yang bertarung dalam satu dapil. Yakni; Wendy Melfa dan Rycko Menoza.

Selain itu Golkar juga diperkuat adanya Alzier Dianies Tabrani. Mereka bertiga akan menjadi kawan sekaligus lawan dari petahana Lodewijk F Paulus.

“Artinya, persaingan tidak hanya terjadi antar partai. Tetapi rekan sesama satu partai pun akan berebut suara rakyat,” katanya.

Ditambah lagi, ada dua anak ketua partai politik (Parpol) yang berpotensi besar terpilih karena ketokohan orang tuanya. 

Putri Zulkifli Hasan misalnya. Anak kandung Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu berpeluang menggantikan posisi ayahnya.

Kemudian Rahmawati Herdian. Anak kandung Ketua DPW Nasdem Lampung Herman Hn itu bakal menjadi pesaing Topik Basari (Tobas).

Selanjutnya, ada mantan Kapolda Lampung Irjen Pol (purn) Ike Edwin dan penyanyi kondang Andika Mahesa yang berlayar di Partai Demokrat. Keduanya bersaing bersama dan bahu membahu dengan petahana Zulkifli Anwar.

"Pemilih tidak hanya disajikan partai politik di bilik suara. Tapi juga figur kader dari masing-masing partai juga sangat menentukan," kata Bendi.

"Tinggal bagaimana karakter pemilih kita dalam memandang atau melihat sosok masing-masing figur ini. Dan sejauh mana relasi figur dengan pemilih saat ini tentu sangat berpengaruh," imbuh dia.

Dia menerangkan, peluang caleg baru sangat memungkinkan bisa mendapat perhatian pemilih. Tinggal bagaimana cara atau pendekatan caleg terhadap publik.

"Apalagi jika caleg incumbent/petahana secara kinerja tidak dapat memenuhi ekspektasi publik, bisa saja dia terpeleset tidak didukung kembali," kata Bendi.

Sementara, M Iwan Satriawan yang juga pengamat politik dari Unila menilai, caleg dari partai selain PDIP dimungkinkan akan mampu menambah jumlah kursi bahkan merebut kursi petahana. Hanya saja tergantung siapa presiden yang nantinya akan terpilih.

Jadi, kalau Prabowo-Gibran menang maka caleg dari gerbong mereka akan menguasai Lampung. Demikian juga jika pasangan Anies-Cak Imin menang maka caleg dari Nasdem, PKB dan PKS akan kuasai Lampung. 

“Sebaliknya, jika capres yg diusung PDIP dan PPP Ganjar-Mahfud menang maka caleg petahana akan tetap kuasai Lampung," kata Iwan.

"Itu yang namanya cocktail effect (efek ekor jas), meskipun pemilihannya bersamaan," tambahnya.

Diketahui, pada Pileg 2019 lalu ada sepuluh anggota DPR RI asal Dapil Lampung I. Yakni; Mukhlis Basri (PDIP) dengan perolehan 116.490 suara, Zulkifli Anwar (Demokrat) 115.971 suara, Lodewijk F Paulus (Golkar) 35.199 suara, Zulkifli Hasan (PAN) 132.039 suara yang di PAW Khairul Muhtar.

Kemudian, Ahmad Muzani (Gerindra) 61.995 suara, Al Muzamil Yusuf (PKS) 71.441 suara, Muhammad Khadafi (PKB) 44.854 suara, Sudin (PDIP) 72.542 suara, Taufik Basari (Nasdem) 63.097 suara dan Hendro S Yaman (PDIP) 30.349 suara.

Sementara Ela Siti Nuryamah (PKB) yang memperoleh 82.452 suara pindah dari Dapil Lampung II ke Lampung I. (**)






Editor: Agus Setyawan





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos