MOMENTUM, Bandarlampung--Putri Zulkifli Hasan menyatakan kesiapan untuk memperjuangkan nasib perempuan dan usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Kesiapan itu disampaikan Putri yang juga calon legislatif DPR RI nomor urut 1 daerah pemilihan (Dapil) Lampung 1 dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu saat keliling Provinsi Lampung di masa kampanye Pemilu 2024. Putri juga mengatakan beberapa hari ini keliling untuk menyapa masyarakat Lampung seperti, 15 titik di Kabupaten Tanggamus, 15 Lampung Selatan dan puluhan lagi di Bandarlampung, semua dilakukan untuk menyuarakan program prioritas jika diberi kepercayaan untuk duduk di kursi senayan. 

"Masalah perempuan seperti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan pemenuhan hak perempuan merupakan prioritas kerja yang utama bila terpilih sebagai anggota dewan," kata Putri di Bukit Randu Bandarlampung, Selasa (12-12-2023).

Menurut dia, sebelum aktif terjun ke politik lebih dulu menekuni usaha dan 90 persen karyawan adalah perempuan. 

"Saya sebelum aktif di politik, 10 tahun enterpreneur bisnis, karyawan saya 90 persen perempuan. Dengan isu masing-masing, ada korban KDRT, ekonominya bermasalah dan sebagainya, saya sebagai perempuan ikut tergerak," kata Putri.

Putri mengatakan, KDRT merupakan masalah yang tidak dapat ditolerir dalam kehidupan berumah tangga. 

"Bagi saya, apapun permasalahan yang dihadapi dalam berumah tangga batasannya adalah kekerasan. Sebab, kekerasan itu sesuatu yang sama sekali tidak bisa ditolerir," ungkapnya.

"Mau dilihat dari sisi manapun, KDRT merupakan kejadian, keadaan, serta kondisi terburuk yang dapat terjadi dalam kehidupan berkeluarga," sambung Putri.

Anak Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, itu menyebut masalah KDRT harus lebih diawasi oleh masyarakat sehingga tidak lagi terjadi di kehidupan berumahtangga.  

Terkait dengan pencegahan atau penanganan KDRT ini, Putri berjanji akan terus menyuarakan melalui aspirasi kepada masyarakat.

"Hal-hal ini yang saya ingin suarakan seperti memberikan edukasi dan pendampingan kepada perempuan yang khususnya para korban KDRT atau masalah kekerasan terhadap perempuan lainnya," kata dia.

Selain itu, jika diberikan kepercayaan oleh masyarakat ke depan juga akan kita dirikan posko khusus pengaduan.

"Adanya posko khusus ini diharapkan dapat menjadi pusat komando pencegahan baik edukasi maupun pembinaan serta therapy healing. Terlebih banyak korban KDRT yang takut melapor dan munculnya stigma bahwa pelaku merupakan perempuan," pungkas dia.

Sisi lain, menurut Putri, Lampung memiliki banyak potensi yang dapat digali. "Masih sangat banyak potensi-potensi yang bisa digali baik dari sektor pariwisata, ekonomi kreatif," ucapnya.

Putri berharap ke depannya Provinsi Lampung bisa terus berkembang.(**)