Waspada! Waykanan dan Tubaba Berpotensi Tinggi Terjadi Banjir

img
Ilustrasi

MOMENTUM, Bandarlampung--Curah hujan di Lampung diperkirakan terus meningkat sejak awal Januari 2024.

Sehingga, potensi terjadinya banjir juga meningkat. Terutama di Kabupaten Waykanan dan Tulangbawang Barat.

Kepala Pelaksana Badan Pencegahan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Rudy Sjawal Sugiarto menjelaskan, dua kabupaten itu berpotensi tinggi terjadinya banjir.

"Berdasarkan KRB (Kawasan Rawan Bencana) potensi banjir tinggi terjadi Waykanan dan Tubaba," kata Rudy saat diwawancarai, Senin (15-1-2024).

Selain itu, dia menjelaskan, 13 daerah lainnya juga berpotensi terjadi banjir dengan kategori menengah.

Karena itu, dia mengatakan, telkah berkoordinasi dengan seluruh kabupaten/kota terkait dengan adanya potensi banjir.

"Semua kabupaten/kota kita kordinasikan acaman hidrometerologi," jelasnya.

Dia menyebutkan, dasar pemetaan KRB adalah peringatan dini dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan BMKG.

Menurut dia, berdasarkan peringatan dini dari ada tiga kabupaten yang berpotensi banjir dengan kategori menengah.

"Peringatan dini BNPB, Lampung Utara , Waykanan dan Lampung Barat berpotensi banjir dengan kategori sedang," jelasnya.

Sementara, Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi meminta BPBD provinsi memberikan pendampingan terhadap BPBD kabupaten/kota untuk menyiapkan langkah-langkah antisipasi bencana banjir dan tanah longsor.

BPBD provinsi diminta memastikan informasi prediksi cuaca. "Menginformasikan peringatan dini daerah berpotensi banjir, banjir bandang dan longsor sampai level kabupaten," kata Prasinta melalui surat peringatan dini.

Kemudian, memastikan upaya kesiapsiagaan di level masyarakat berjalan efektif.

Lalu, mengecek jalur evakuasi dan tempat pengungsian yang aman dengan mempertimbangkan protokol kesehatan.

"Mengidentifikasi kebutuhan dan ketersediaan sumberdaya yang ada di daerah berdasarkan rencana kontingensi yang telah disusun," jelasnya.

BPBD provinsi juga diminta meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan dinas terkait ditingkat kabupaten/kota.

Melaksanakan sosialisasi dan edukasi peringatan dini bencana menggunakan media elektronik atau media sosial serta berkoordinasi dengan lembaga/organisasi masyarakat dalam penyebarluasan informasi peringatan dini.

"Meningkatkan upaya mitigasi seperti membersihkan saluran air, naturalisasi sungai, vegetasi tumbuhan berakar kuat, membuat dinding penahan tebing dan lain lain," tutupnya.

Terpisah, Plh Stasiun Klimatologi Lampung Suparji menjelaskan, berdasarkan hasil analisis Dinamika Atmosfer di atas ENSO dan IOD akan menurun secara bertahap Pada awal bulan Januari 2024.

"Sehingga Potensi Curah hujan akan meningkat dibandingkan dengan bulan bulan sebelumnya," kata Suparji.

Dia menjelaskan, curah hujan di Lampung akan terjadi hingga April 2024.

Selain itu, menurut dia, pada bulan Januari 2024 diperkirakan curah hujan akan pada kategori menengah hingga tinggi Berkisar 200 milimeter - 400 milimeter dengan sifat hujan pada kriteria normal hingga atas normal. 

Lalu pada Bulan Februari 2024 diperkirakan curah hujan akan pada kategori tinggi Berkisar 300 milimeter - 400 milimeter.

"Sedangkan Maret 2024 diperkirakan curah hujan akan pada kategori tinggi berpotensi lebih dari 400 milimeter," jelasnya. (adw)









Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos