MOMENTUM, Bandarlampung--Organisasi Angkutan Darat (Organda) Lampung menyiapkan 885 unit bus untuk melayani pemudik.

Ketua Organda Lampung Ketut Pasek mengatakan, jumlah itu terdiri dari bus antar kota dalam provinsi (AKDP), antar jemput dalam provinsi (AJDP) dan antar kota antar provinsi (AKAP).

"Total yang kita siapkan ada 885 unit. Terdiri dari 451 AKDP, 225 AJDP, 120 bus pariwisata dan 90 AKAP," kata Pasek saat diwawancarai, Selasa (2-4-2024).

Meski demikian, dia menjelaskan, untuk bus pariwisata dan AKAP merupakan untuk mengantisipasi jumlah pemudik yang membludak di Pelabuhan Bakauheni dan Terminal Rajabasa.

"Penggunaan mobil cadangan itu situasional saja kita menunggu komando dari Bakauheni dan Rajabasa. Jadi kalau di sana ada kemacetan baru kita kerahkan," jelasnya.

Menurut dia, jumlah pemudik yang membludak biasanya terjadi di Pelabuhan Bakauheni saat arus mudik. Sedangkan saat arus balik biasanya terjadi peningkatan di Terminal Rajabasa.

Dia menyebutkan, untuk bus AKDP biasanya diisi satu orang supir dan satu kernet.

"Sedangkan untuk bus AKAP itu ada dua supir dan satu kernet. Karena ada regulasi satu supir bisa membawa kendaraan selama 4 jam," jelasnya.

Terkait tarif, dia mengatakan, Organda akan rapat koordinasi dengan perusahaan otobus (PO) untuk melakukan penyesuaian.

"Besaran presentase kenaikannya antara 10 sampai 20 persen, khusus untuk AKDP," sebutnya.

Dia mengatakan, untuk kendaran non ekonomi, tarifnya ditentukan oleh asosiasi.

"Untuk armada yang non ekonomi tidak ditentukan oleh pemerintah tapi ditentukan oleh asosiasi," jelasnya.

Sehingga, menurut dia, saat lebaran ada penyesuaian tarif karena penumpangnya sebelah.

"Maksudnya, kalau dari Jawa ke Lampung itu penuh. Sedangkan dari Lampung ke Jawa kosong," terangnya. (**)