MOMENTUM, Jakarta--PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (“SBI”) mengumumkan laporan keuangan perusahaan atas kinerja kuartal I/2024.
Direktur Utama SBI, Lilik Unggul Raharjo mengatakan bahwa tantangan berat masih membayangi kinerja industri semen. Di antaranya persaingan pasar semen domestik yang ketat, curah hujan yang tinggi, permintaan pasar retail dan laju realisasi proyek-proyek konstruksi juga mengalami perlambatan karena terpengaruh oleh banyaknya hari libur dan pergeseran prioritas belanja masyarakat pada kuartal pertama tahun 2024.
Menanggapi kinerja kuartal I/2024, Lilik Unggul Raharjo mengatakan bahwa SBI akan terus fokus pada penguatan fondasi bisnis dan sinergi dengan SIG dan Taiheiyo Cement Corporation (TCC) untuk memperkuat operasi dan kinerja keuangan pada periode selanjutnya. “SBI akan menjaga fundamental dan profitabilitas dari efisiensi dan inovasi pada seluruh proses bisnis, untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan dan memberi nilai tambah bagi seluruh pelanggan dan pemangku kepentingan”, tegas Lilik Unggul Raharjo.
Selain tantangan pasar domestik, industri semen juga menghadapi ketidakpastian dari situasi geopolitik yang tereskalasi dan mempengaruhi harga-harga komoditas. Meski demikian, berdasarkan realisasi pertumbuhan tahun 2023, Perusahaan optimis pertumbuhan pasar domestik dapat mencapai sekitar 3% yoy.
Lilik Unggul Raharjo mengatakan, bahwa kuartal kedua diharapkan akan menjadi momentum rebound dari realisasi proyek-proyek konstruksi pemerintah untuk mendukung PSN termasuk IKN yang berpotensi menyerap kebutuhan semen, dan peningkatan kepemilikan rumah dari adanya 12,7 juta unit housing backlog yang didukung oleh stimulan seperti kebijakan sektor perumahan. Pada tahun ini, SBI juga akan menyelesaikan proyek pengembangan dermaga dan fasilitas produksi di Tuban, Jawa Timur yang akan memiliki potensi manfaat dalam memenuhi permintaan ekspor semen tipe khusus hingga 1 juta ton per tahun melalui kerja sama strategis dengan TCC.
SBI Dorong Keterlibatan dalam Proyek Strategis Nasional
Dalam sinergi bersama SIG, SBI berhasil mempertahankan peran strategis di pasar yang kompetitif dengan memasok semen curah untuk beberapa Proyek Strategis Nasional termasuk Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan dan MRT Jakarta Fase 2. Selain itu, SBI juga terlibat dalam penyediaan beton jadi (ready-mixed concrete) untuk proyek perumahan milik Summarecon di Jawa Barat.
Belum lama ini, SBI juga meresmikan fasilitas beton jadi di Subang, Jawa Barat yang merupakan upaya perluasan jaringan penyedia produk beton jadi, untuk mendukung kebutuhan retail maupun pembangunan infrastruktur oleh pemerintah dan swasta di wilayah Subang dan sekitarnya.
Komitmen SBI Mendorong Perwujudan Pembangunan Berkelanjutan
Pada aspek keberlanjutan, SBI memperkuat komitmen Perusahaan dalam perwujudan pembangunan berkelanjutan melalui berbagai program inovasi, digitalisasi, pemanfaatan bahan bakar dan bahan baku alternatif serta sinergi bersama SIG.
Hingga kuartal I/2024, SBI telah memperluas jaringan kerja sama pengelolaan sampah dengan berbagai daerah yang sudah beroperasi seperti Kabupaten Cilacap, Banyumas, DKI Jakarta, Sleman, dan pengelola sampah di Bali. Serta beberapa daerah lain yang masih dalam tahap MoU seperti Pemprov Aceh, Kabupaten Temanggung, Magelang, Bantul, Wonosobo dan Kota Yogyakarta.
Kerja sama ini juga membantu SBI dalam peningkatan pemanfaatan RDF sebagai bahan bakar alternatif untuk mencapai target penurunan emisi karbon yang telah ditetapkan oleh Perusahaan, dan kontribusi SBI untuk perwujudan pembangunan berkelanjutan melalui ekonomi sirkular seperti pemanfaatan limbah industri dan biomassa sebagai bahan bakar alternatif.
Selain peran aktif dalam agenda pembangunan, SBI menjaga konsistensi dalam inovasi teknologi yang menjadi salah satu keunggulan Perusahaan untuk mencapai efisiensi dan proses produksi yang berkelanjutan, melalui implementasi teknologi injeksi hidrogen pada operasi kiln Pabrik Narogong 1 (NAR1) dan penerapan advanced process control (APC) di seluruh pabrik semen SBI. Penerapan kedua teknologi tersebut ini memanfaatkan gas hidrogen yang tidak hanya meningkatkan kecepatan pembakaran, tetapi juga mengurangi limbah dan emisi pembakaran, sehingga konsumsi bahan bakar menjadi lebih efisien dan emisi CO2 berkurang.
Berbagai inisiatif tersebut mendukung upaya Perusahaan untuk menghadirkan solusi produk dan layanan berkelanjutan, salah satunya yaitu semen ramah lingkungan (Non-OPC) yang lebih rendah karbon untuk menggantikan semen OPC khususnya pada konstruksi besar dan infrastruktur. Pada tahun 2023, SBI mencatatkan 42,2% pendapatan dari produk ramah lingkungan dan solusi berkelanjutan, naik 1,4% dari tahun 2022.
“Langkah ini tidak hanya menunjukkan komitmen kami terhadap Sustainability Road Map 2030 yang telah ditetapkan Perusahaan, tetapi juga upaya konkret dalam mendukung target Pemerintah Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2050”, ujar Lilik Unggul Raharjo.(red)
Ikhtisar perbandingan kinerja keuangan kuartal I/2024 (tidak diaudit):
*dalam miliar
Rupiah kecuali volume penjualan |
31 Maret 2024
|
31 Maret 2023
|
Total Volume
Penjualan Semen & Terak (termasuk ekspor dalam juta ton) |
3.245 |
3.290 |
Pendapatan |
2.773 |
2.929 |
Laba Bruto |
470 |
616 |
EBITDA |
379 |
478 |
Laba Sebelum
Bunga dan Pajak Penghasilan |
165 |
268 |
Laba Periode
Berjalan |
74 |
149 |
Editor: Agus Setyawan