MOMENTUM, Bandarlampung--Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Bandarlampung Wiyadi telah menjalani uji kelayakan dan kepatutan atau fit and propertest di DPD PDI Perjuangan Lampung, sebagai bakal calon wakil Walikota setempat, pada Selasa, (28-5-2024).

"Ini baru proses penjaringan, tentunya kalau soal visi-misi sesuai dengan rakernas bahwa harus sesuai dengan visi misi partai yakni, tentang kerakyatan," kata Wiyadi saat diwawancara.

Ditanya soal pasangan atau calon walikota yang bakal bergandengan dengannya pada kontestasi pilwakot mendatang, Wiyadi menyebut ia akan patuh dengan keputusan partai.

"Saya kader partai, pastinya tegak lurus terhadap apa yang menjadi putusan partai. Siapapun yang dipasangkan ya kita siap," ujarnya. 

Menurutnya, ada beberapa faktor yang menjadi alasannya mengambil posisi wakil walikota.

"Pernah saya sampaikan diawal, bahwa saya belum layak menjadi yang nomer satu," kata dia.

"Hari ini saya akan mendorong siapapun pasangan saya untuk membuat kota Bandarlampung itu menjadi rumahku surgaku bagi semuanya, baiti jannati," jelasnya menambahkan.

Dia menuturkan, saat ini DPD PDI Perjuangan melakukan fit and propertest, salah satunya untuk menggali semua informasi yang ada kemudian akam disampaikan ke DPP partai.

"Nanti dari hasil fit and propertest akan disampaikan kepada DPD dan disampaikan juga kepada DPP PDI Perjuangan untuk mengambil keputusan kebijakan siapa yang akan menjadi walikota dan wakil walikota dari PDI Perjuangan berikut dengan bekerjasama dengan partai apa," tuturnya.

Ia juga sangat yakin akan mendapat rekomendasi dari PDI Perjuangan.

"Insyallah, seyakin matahari akan terbit dari timur," ungkapnya.

Kesempatan itu juga, ia membeberkan kemungkinan akan berpasangan dengan mantan Kadiskes Lampung, Reihana.

"Kebetulan saya juga kenal mereka sudah lama, termasuk dengan Bu Reihana ketika saya menjadi anggota DPRD Kota Bandarlampung beliau adalah Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung, jadi kenal sejak bertahun yang lalu, sudah mengenal secara pribadi semua. Intinya semua sama dengan siapapun (komunikasi politik)," pungkasnya. (**)