MOMENTUM, Pringsewu -- Tak lama lagi, masyarakat atau wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Pringsewu, dapat dengan mudah mencari tempat untuk menikmati hidangan khas Pringsewu.
Tempat bersantap sambil menikmati suasana nyaman itu, terletak di gerbang masuk Kabupaten Pringsewu. Yaitu, Rest Area Tujuh Bambu Pekon Wates. Di lokasi ini, sebenar lagi akan berdiri sebuah kafe bernama Dekrafe.
Dekrafe itu tidak hanya menyajikan bersantap yang unik, tetapi juga merupakan upaya nyata dalam mempromosikan kekayaan kuliner dan produk lokal Pringsewu.
"Intinya Dekrafe hadir sebagai wujud dukungan nyata untuk memajukan UMKM lokal dan meningkatkan daya tarik Rest Area Pringsewu sebagai destinasi wisata kuliner dan belanja," ucap Penjabat Bupati Pringsewu Marindo Kurniawan.
Bahkan Marindo mengapresiasi kepada pihak Dekranasda Pringsewu yang telah membentuk Dekrafe sebagai langkah konkret untuk memajukan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta menyiapkan lokasi pusat oleh-oleh khas Pringsewu.
"Dekrafe ini diharapkan menjadi pusat pengembangan UMKM yang berkelanjutan di wilayah Pringsewu,"ucapnya.
Pj Bupati Pringsewu Marindo mengatakan hal itu saat memimpin rapat strategis yang bertujuan untuk mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Pringsewu.
Berlangsung di ruang kerja Bupati Pringsewu pada Kamis (11/7/2014). Dihadiri Kepala Cabang Kantor Bank Lampung serta jajaran pengurus Dekranasda dan sejumlah OPD Kabupaten Pringsewu.
Di sisi lain Marindo menekankan pentingnya meningkatkan dukungan dan sinergi antara pemerintah daerah, sektor perbankan, dan pelaku UMKM untuk memperkuat ekonomi lokal.
Langkah-langkah strategis termasuk pemberian fasilitas dan pelatihan kepada pelaku UMKM guna meningkatkan daya saing dan produktivitas mereka.
Dia juga menyatakan komitmennya untuk terus mendukung UMKM lokal dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat Pringsewu secara keseluruhan.
"Dekrafe diharapkan tidak hanya menjadi tempat transaksi komersial, tetapi juga pusat pertemuan budaya dan kuliner yang mempromosikan kekayaan lokal," harapnya. (**)
Editor: Muhammad Furqon