Stunting di Metro Tersisa 7,1 Persen

img
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Metro Wahyuningsih

MOMENTUM, Metro--Pemerintah Kota Metro benar-bernar serius untuk menangani permasalahan stunting. Upaya serius itu dilakukan dengan melibatkan berbagai kelompok kerja masyarakat dan organisasi perempuan, antara lain: PKK, GOW dan  Dharma Wanita, untuk menurunkan angka stunting.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Metro Wahyuningsih mengatakan, saat ini angka stunting di daerah tersebut hanya tersisa 7,1 persen. 

Angka itu lebih rendah dari target nasional untuk Kota Metro pada tahun 2024 sebesar 14 persen.

"Penurunan angka stunting kita sangat signifikan, seeluruh elemen pemerintah dan masyarakat bersinergi menekan stunting. Dari yang sebelumnya kita di angka 19 persen, turun menjadi 10 persen dan sekarang menjadi 7,1 persen," kata Wahyuningsih, Rabu (17-7-2024). 

Atas capaian tersebut, saat peringatan Harganas ke 31, bulan Juni lalu, pemerintah pusat memberikan penghargaan kepada Pemkot Metro.

Pemkot Metro juga meluncurkan program JAMAPAI untuk mempercepat penurunan prevalensi stunting

"Iya semua terkolaborasi dalam menurunkan stunting ini. PKK juga dibawah ibu Silfia Naharani juga sangat perhatian pada stunting. Jadi PKK ini punya Posyandu binaan disetiap kelurahan," jelasnya.

Para kader PKK akan memberikan edukasi kepada ibu yang memiliki batita dan balitam agar selalu memperhatikan asupan gizi anak-anaknya.

DP3PPKB Metro juga mempunyai 390 kader yang tersebar di 22 kelurahan. Para kader tersebut memberikan pendampingan kepada remaja sebelum menikah. 

"Para remaja sebelum menikah diminta untuk melakukan cek kesehatan:  tekanan darah, HB, indeks masa tumbuh dan lainya. Ini agar nantinya remaja tersebut tidak melahirkan anak yang stunting," jelasnya.

Tak hanya masa pra nikah, saat masa kehamilan pun, para kader tersebut akan tetap memberikan pendampingan. Termasuk saat pasutri  sudah mempunyai anak umur tiga tahun dan lima tahun.

"Kita tetap berikan pendampingan. Untuk di Posyandu juga dibantu dengan kader PKK, GOW dan Dharma Wanita. Jadi memang semua berperan," tegasnya. (**)






Editor: Munizar





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos