Ini Tips Hadapi Potensi Megathrust dari BPBD

img
Ilustrasi

MOMENTUM, Bandarlampung--Kabar tentang adanya potensi megathrust atau gempa bumi terkuat yang menghasilkan kekuatan 8,8 magnitudo menghebohkan Indonesia. Termasuk Lampung.

Sejumlah wilayah pun berpotensi terdampak megatrhust. Diantaranya Selat Sunda, Mentawai, Cilacap dan Banyuwangi. 

Bahkan, diperkirakan dampaknya mengakibatkan tsunami dengan ketinggian mencapai 30 meter. 

Meski demikian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung mengimbau masyarakat untuk tidak panik.

Kepala Pelaksana BPBD Lampung Rudy Sjawal Sugiarto membagikan tips untuk menghadapi potensi megathrust. Khususnya bagi masyarakat yang dekat dengan daerah pesisir pantai.

"Jadi tipsnya 20:20:20. Jika merasakan getaran 20 detik, maka anda hanya punya 20 menit untuk lari ke ketinggian 20 meter," kata Rudy saat diwawancarai, Selasa (10-9-2024).

Dia menjelaskan, ada beberapa daerah di Lampung yang berpotensi terdampak jika terjadi megathrust.

Daerah tersebut antara lain: Bandarlampung, Pesawaran, Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesisir Barat.

Untuk di Bandarlampung, menurut dia, masyarakat yang tinggal di Kecamatan Panjang, Bumiwaras hingga Telukbetung Timur bisa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Jika terjadi megathrust.

"Salah satunya di komplek perkantoran Pemprov Lampung aman. Jadi masyarakat di Bandarlampung yang tinggal di daerah pesisir, bisa ke situ," jelasnya.

Selain itu, dia juga mendorong mendorong masyarakat juga harus menyusun rencana evakuasi mandiri.

Dia menyontohkan, suami, istri dan anak harus sudah berdiskusi akan lari ke mana jika bencana tersebut terjadi.

"Jadi ini perlu dipersiapkan, karena pasti kondisinya akan panik. Kalau sudah disiapkan, jika nanti benar-benar datang (Megathrust) masyarakat sudah siap," sebutnya. 

Walau begitu, dia mengatakan, kapan waktunya megathrust tidak bisa diprediksi. 

"Potensi ada tapi prediksi enggak ada. Gempa (biasa) saja kita enggak punya alat untuk mengetahui kapan gempa," tuturnya.

Sementara, PMG Madya BMKG - Stasiun Geofisika Kelas III Lampung Utara Agung Setiadi menjelaskan, saat ini terdapat 18 titik alat seismometer terpasang dan dalam kondisi baik.

"Di Lampung ada 18 titik seismometer dan 19 titik Warning Receiver System (WRS). Semuanya dalam kondisi baik," jelasnya.

Dia menyebutkan, alat-alat tersebut akan mendeteksi pasca terjadinya gempa. Selanjutnya data akan dikirim kepusat data BMKG dan dilakukan penelitian.

"Setelah itu maka dapat diketahui parameter dan dapat memberikan informasi langsung kepada masyarakat," sebutnya.

Terkait dengan megathrust, dia menegaskan, hal itu tidak dapat diprediksi. 

"Megathrust ini kan besar karenanya sangat tidak bisa di prediksi kapan terjadinya, hanya potensi terjadi mencapai 8,8 M," sebutnya. (**)









Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos