MOMENTUM, Gunungsugih -- Aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah mengikuti apel Ikrar Netralitas Pilkada 2024 di Lapangan Merdeka Gunungsugih, Senin 7 Oktober 2024.

Ketua Bawaslu Lamteng Yuli Efendi yang hadir dalam apel ikrar netralitas ASN menyampaikan bahwa kegiatan tersebut sangat baik untuk menjaga iklim demokrasi di Lamteng tetap sejuk, dingin, dan sehat.

“Dengan berikrarnya para ASN ini, kami yakin demokrasi di Lamteng ini akan semakin baik dan kondusif. Kita semua berharap bahwa demokrasi di Lamteng menjadi acuan daerah lain. Yaitu demokrasi yang jujur, adil, dan berkualitas,” kata Yuli Efendi.

Ia mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah Lamteng, kapolres, dandim 0411, kajari, kepala pengadilan, KPU, kemenag, serta semua pihak yang sudah mensukseskan kegiatan tersebut.

Apel dihadiri para pejabat utama Lampung Tengah. Hadir pula Pj Bupati Bobby Irawan, Ketua DPRD, Pj Sekda Kusuma Riyadi, Kapolres AKBP Andik Purnomo Sigit, Dandim 0411, Letkol Rendra Febrandar Suparman, Kepala Kejaksaan Negeri, Ketua Pengadilan Negeri, Ketua Bawaslu, Ketua KPU, Kepala Kantor Departemen Agama, dan seluruh pejabat ASN Organisasi Perangkat Daerah serta semua camat dan lurah se-Kabupaten Lampung Tengah.

Pj Bupati Lampung Tengah, Bobby Irawan, dalam sambutannya menekankan pentingnya sikap netral dalam pemilihan serentak 2024. Ia menegaskan bahwa ASN adalah pelayan publik yang berkerja secara profesional, tidak berpihak kepada salah satu calon atau siapa pun, memegang teguh aturan ASN, dan menjalankan tugas sebagai abdi negara dengan penuh tanggung jawab.

“ASN Lampung Tengah juga harus menjadi teladan bagi para ASN yang ada di Sai Bumi Ruwai Jurai,” katanya.

Sementara, Kapolres Lamteng AKBP Andik Purnomo S, menyampaikan bahwa di pilkada ini semua ASN harus netral, tidak menunjukan keberpihakan dalam pribadi dan profesinya.

“ASN harus mampu menjadi pemersatu bangsa dan perekat perbedaan agar persatuan dan kesatuan tetap terjaga di Lamteng. Jauhkan pilkada ini dari politisasi SARA, ujaran kebencian, dan hoax,” tegas kapolres.  (*)