Bandarlampung Masih Kekurangan Surat Suara Pilgub dan Pilwakot 2024

img
Ketua KPU Bandarlampung, Dedy Triyadi. Foto: Ikhsan

MOMENTUM, Bandarlampung--Tahapan menyotir dan melipat surat suara untuk pemilihan gubernur (pilgub) dan pemilihan walikota (pilwakot) di Bandarlampung telah selesai.

Hasil tahapan tersebut, tercatat kekurangan 5.370 surat suara pilgub dan 545 surat suara pilwakot.

"Surat suara ada kekurangan, sudah kita laporkan dan saat ini sudah dalam pengiriman menuju KPU Bandarlampung," kata Ketua KPU Bandarlampung, Dedy Triyadi, Selasa (12-11-2024).

Sedangkan, untuk kerusakan surat suara juga terdapat beberapa catatan.

"Untuk kerusakan ada beberapa, untuk Pilgub ada 30 surat suara dan Pilwakot ada 35 surat suara. Itu juga sudah kita laporkan dan sedang dalam pengiriman," jelas Dedy.

Sebelumnya, KPU Kota Bandarlampung telah menerima logistik surat suara untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024 pada, Minggu, (26-10).

Logistik surat suara yang tiba saat itu berkisar 800.000 untuk Pilgub, serta 800.000 untuk pilwakot 2024. Jumlah itu dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Bandarlampung yang telah ditentukan sebanyak 786.182 jiwa. 

Nantinya pada saat didistribusikan, jumlah DPT per TPS akan ditambah 2 persen surat suara cadangan.

Selain menyangkut surat suara, Dedy menyampaikan, saat ini pihaknya tengah menjalankan tahapan setting formulir untuk form C plano dan packing surat suara untuk kemudian dilakukan distribusi ke tiap kecamatan.

"Saat ini sedang setting formulir untuk C plano untuk Pilgub. Untuk form C plano Pilwakot masih dalam pengiriman. Tanggal 16 kita mulai packing melibatkan PPK dan Panwascam untuk kemudiam didistribusikan," terangnya.

Selanjutnya, Dedy menuturkan, KPU Bandarlampung akan melaksanakan simulasi pemungutan suara yang akan dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Rajabasa, Bandarlampung.

"Simulasi pemungutan suara akan kita laksanakan di Lapas Rajabasa. Simulasi real ini dilaksanakan tanggal 18 November 2024, melibatkan pemilih dari TPS khusus tersebut," tuturnya.

"Pertimbangan kita tidak melakukan di TPS reguler, sebab kita kesulitan menghadirkan pemilih. Maka kita langsung melakukan simulasi di Lapas hingga penghitungan. Itu nanti real kita laksankan," katanya. (**)






Editor: Muhammad Furqon





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos