Ajudan Walikota Alay

img
Adipati Opi, Wartawan Harian Momentum Biro Metro. Foto. Ist.

MOMENTUM -- Senin sore 5 Mei 2025, saya duduk santai sambil ngopi di teras depan. Suasananya pas, kebetulan usai turun hujan saat itu.

Entah dari mana asalnya, pelan tapi jelas, saya dengar lagu beraliran dangdut remix yang liriknya begini "Alay gaya kayak artis, sok selebritis, norak-norak habis, perlahan suara liriknya terdengar parau tak jelas. Tapi diunjung lagu itu liriknya terdengar lagi "Alay jangan lebay please".

Saya sempat bergumam dalam hati menirukan lirik lagu itu sambil skip-skip layar handphone memantau keadaan di dunia maya.

Tiba-tiba nongol satu vidio di beranda layar handphone saya. Video dengan musik DJ yang menayangkan Walikota Metro diapit empat ajudannya berjalan tegap kedepan. Entah apa maksudnya video itu dibuat.

Muncul pertanyaan di benak saya, oooooh... ini video yang kemarin sempat geger itu....

Kenapa mereka membuat video seperti itu.? Siapa otak pencetusnya? Apa tujuannya? Padahal kondisi Kota Metro saat ini ruwet.

Saya sempat menatap kosong dan flash back. Saya ingat beberapa kawan jurnalis mengeluh atas sikap beberapa ajudan Walikota Metro.

Beberapa ajudan menjaga ketat Walikota Metro saat akan dikonfirmasi seolah seperti menahan kawan-kawan jurnalis untuk tidak melakukan konfirmasi doorstop.

"Ajudannya sok ketat. Kami mau konfirmasi pun terkesan di halang-halangi," kata rekan sejawat itu.

Yang parahnya lagi, kata dia, pernah ada ajudan yang mengingatkan beberapa jurnalis untuk tidak mewawancarai walikota. "Klo mau wawancara besok-besok aja. Jangan sekarang," Gaya ucapannya menirukan.

Aneh sekali... Kalau benar begitu, parah sekali mereka. Kalau itu semua tidak benar. Masa' iya rekan sejawat saya buat-buat cerita.

Seingat saya, masing-masing ajudan dari zaman Walikota Metro pak Mozes, Lukman Hakim sampai ke zaman Wahdi. Ajudannya wellcome dan membaur dengan rekan-rekan jurnalis. Mereka bersikap ramah dan tidak melarang wartawan untuk melakukan konfirmasi doorstop ke walikotanya, dan walikota senang dikonfirmasi. Bahkan, walikotanya memberikan waktu luang ketika ada jurnalis yang ingin bertemu di kantor dan wawancara. Kenapa periode ini begitu!

Saran dan masukan untuk ajudan Walikota. Kami tahu kalian menjalankan tugas. Tapi ya jangan kaku-kaku amat lah. Karena rekan-rekan jurnalis bekerja diatur Undang-Undang yang tujuannya memberikan informasi kepada masyarakat. Supaya masyarakat tahu perkembangan kemajuan di daerahnya.

Menghalangi tugas jurnalistik sama saja menutup informasi untuk masyarakat dan melanggar hukum. Jangan sampai terjadi keos di lapangan. Sebab, kalau wartawan beneran sudah tersinggung dan marah. Marahnya enggak pake emosi. Tapi dengan curahan tulisan beritanya.

Bukan kah lebih baik kita saling menghargai satu sama lain. Supaya masing-masing dari kita menjalankan tugas dengan nyaman.

Alangkah baiknya begitu, kita bisa duduk bersama. Ngopi bareng, saling sapa dan lempar senyum. Kalau kebersamaan itu sudah terjalin, program pembangunan yang menjadi visi misi Walikota Metro, InsyaAllah berjalan lancar. Amiin.... 

Salam satu pena...

Tabik pun...

Adipati Opi, Wartawan Harian Momentum Biro Metro






Editor: Muhammad Furqon





Berita Terkait

Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos