MOMENTUM, Yogyakarta -- Planters Learning And Assignment (PLANT) PTPN Group, program pelatihan internal untuk menyiapkan calon pemimpin berlangsung dua pekan di Yogyakarta sejak akhir Agustus 2025 lalu.
Program dari PTPN Holding yang diampu oleh LPP Agro Nusantara itu diikuti 191 calon karyawan pimpinan dari empat entitas anak perusahaan. Yakni, PTPN I, PTPN IV, PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), dan PT Kawasan Industri Nusantara (KIN). Sebanyak 46 peserta berasal dari PTPN I Subholding Supporting Co.
Pembekalan berbasis kelas dari 18 Agustus sampai 4 September 2025 itu berlangsung intensif. Setelah dinyatakan lulus, para peserta akan dikembalikan kepada pos kerja dan melaksanakan tugasnya masing-masing tetapi tetap dalam pantuan mentor PLANT. Selama 10 bulan peserta wajib melaporkan setiap aktivitas yang mengarah kepada progresifitas kinerja. Dari laporan itu, pihak penyelenggaran akan melakukan verifikasi, evaluasi, dan memberi penilian sebagai salah satu unsur rekomendasi. Program tersebut meliputi Corporate Knowledge Learning, Field Learning di lapangan, Project Assignment, hingga Job Orientation.
Dalam onboarding berjadwal ketat itu, selain materi umum tentang kepemipinan, materi khusus di bidang industri agro, dan berbagai praktek lapangan, beberapa sesi diisi oleh para praktisi dan motivator. Selain beberapa praktisi, sejumlah direktur diberi slot untuk berbagi pengalaman dan strategi menghadapi berbagai masalah yang muncul di lapangan. Satu diantaranya Teddy Yunirman Danas, Direktur Utama PTPN I.
Kepada seluruh peserta, Teddy Yunirman Danas, menyampaikan materi mengenai Strategi dan Peran Pemimpin dalam Mewujudkan Transformasi di PTPN I. Dia menekankan pentingnya tiga pilar utama bagi seorang pemimpin: kemauan untuk terus belajar, menjaga integritas, dan kemampuan untuk menjadi teladan dalam setiap langkah perubahan.
Modal penguasaan teori dan pengelaman selama bertugas, Teddy menjelaskan setiap item dengan filosofis dan diberi petikan studi kasus yang kebanyakan pengalaman pribadi. Dia menyebut, "kemauan untuk terus belajar" sebagai sikap dinamis terhadap pergerakan zaman yang amat cepat. Seorang pemimpin, kata dia, tidak boleh merasa cukup dengan ilmu yang sudah ada. Inovasi dan adaptasi hanya bisa terjadi jika ada semangat untuk terus menggali pengetahuan dan wawasan baru, baik dari dalam maupun luar industri.
Tentang "menjaga integritas," Teddy memastikan bahwa attitude, niat baik, dan loyalitas sebagai pondasi utama kepemimpinan yang kuat. Teddy mengingatkan bahwa kepercayaan, baik dari tim maupun dari publik, dibangun di atas kejujuran dan etika yang tidak bisa ditawar.
Sedangkan tata nilai ketiga, yakni "mampu menjadi teladan," Teddy mengatakan seorang pemimpin adalah cerminan bagi timnya. Untuk memimpin perubahan, pemimpin harus terlebih dahulu menjadi contoh nyata dari nilai-nilai dan perilaku yang diharapkan.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PTPN I Aris Handoyo mengatakan, pihaknya mengirim peserta PLANT cukup banyak pada tahun 2025 ini. Para duta merupakan calon karyawan pimpinan dari Kantor Pusat, Kantor Regional, dan Unit Kerja lain di bawah PTPN I. Mereka diberi dispensasi dan fasilitas untuk meningkatkan kemampuan manajerial dan kepemimpinan mutakhir dan dipersiapkan untuk mengisi berbagai pos yang dibutuhkan.
"Sejak awal keberangkatan mereka kami kawal dan kami pesankan tentang tujuan dari program PLANT ini. Jadi, ini bukan formalitas tetapi menjadi salah satu tahap wajib untuk bersiap menempati pos yang lebih menantang. Sebab, kami berkeyakinan, perusahaan yang kuat adalah yang ditopang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui program ini, PTPN I berupaya mencetak pemimpin yang tidak hanya siap menghadapi tantangan global, tetapi juga mampu menjadi pionir transformasi di sektor perkebunan, membawa perusahaan ke era baru yang lebih inovatif dan berkelanjutan," kata dia. (*)
Editor: Muhammad Furqon