MOMENTUM, Bandarlampung -- Sepanjang tahun 2025 rentetan peristiwa kebakaran terjadi di Bandarlampung. Pemerintah kota kembali mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran di lingkungan masing-masing.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Bandarlampung mencatat 180 kejadian kebakaran sejak 1 Januari hingga 24 November 2025. Berdasarkan rekapitulasi bidang penyelamatan, total kerugian dari insiden tersebut diperkirakan mencapai Rp9,4 miliar.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Damkarmat Bandarlampung, Irman Syaputra, mengatakan kebakaran terjadi di sejumlah kecamatan, dengan penyebab utama korsleting listrik dan kelalaian penggunaan api.
“Kebakaran ini mayoritas disebabkan korsleting listrik dan kelalaian pengguna api di lingkungannya,” ujarnya, Senin (24-11-2025).
Berdasarkan data bulanan, kasus paling banyak terjadi pada Juni dengan 21 kejadian. Sementara Februari menjadi bulan dengan jumlah terendah, yakni 14 kasus. Di bulan lainnya, angka kebakaran relatif stabil pada kisaran 12 hingga 15 kejadian per bulan.
Objek yang terbakar didominasi bangunan penduduk sebanyak 57 kasus, disusul lahan 20 kasus. Adapun bangunan umum dan kendaraan masing-masing tercatat 9 kejadian. Sementara itu, kebakaran akibat korsleting listrik mencapai 103 kasus sejak awal tahun.
Irman menambahkan, Damkarmat juga menangani beberapa insiden kecil seperti kebakaran tempat usaha dan fasilitas publik yang jumlahnya relatif sedikit.
Ia mengimbau warga untuk memastikan keamanan instalasi listrik, tidak membakar sampah sembarangan, serta segera melapor jika terjadi tanda-tanda kebakaran agar bisa ditangani dengan cepat.
“Kami mengajak warga meningkatkan kewaspadaan dan melakukan pencegahan sejak dini,” ujarnya. (**)
Editor: Harian Momentum
