MOMENTUM, Bandarlampung--Kelangkaan solar yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir mulai berdampak luas pada aktivitas masyarakat di Kota Bandarlampung, mulai dari layanan publik hingga sektor transportasi. 

Sekretaris Daerah Kota Bandarlampung, Iwan Gunawan mengatakan, pemerintah kota segera mengambil langkah koordinasi untuk mengatasi persoalan tersebut. Karena kelangkaan solar telah menghambat mobilitas masyarakat maupun layanan dasar.

“Kami akan segera berkoordinasi dengan Pertamina untuk memastikan ketersediaan solar kembali normal dan memudahkan masyarakat mendapatkannya,” ujar Iwan, Selasa (25-11-2025).

Salah satu dampak paling terasa terjadi pada layanan kebersihan. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandarlampung mengaku kesulitan menjalankan pengangkutan sampah akibat terbatasnya pasokan solar.

Kepala DLH Bandarlampung, Yusnadi Ferianto, menjelaskan kelangkaan ini telah berlangsung sekitar satu setengah bulan dan menyebabkan armada pengangkut sampah terhambat.

“Operasional kendaraan sampah berkurang karena armada sering harus mengantre panjang, bahkan kadang baru bisa mengisi solar keesokan harinya,” ujarnya.

Kondisi tersebut membuat pengangkutan sampah turun sekitar 30–40 persen. Dari rata-rata 700 ton sampah per hari, saat ini hanya 600–650 ton yang dapat diangkut.

DLH telah menginstruksikan Unit Pelaksana Teknis (UPT) untuk menyesuaikan jadwal pengisian BBM dan meningkatkan koordinasi agar layanan tetap berjalan meskipun terbatas.

“Kami terus berupaya menjaga ritme pengangkutan di lapangan sambil menunggu pasokan solar kembali stabil,” kata Yusnadi.

Pemkot Bandarlampung berharap koordinasi dengan Pertamina dapat segera menghasilkan solusi yang mengurangi antrean kendaraan dan memulihkan pasokan solar agar aktivitas masyarakat tidak terus terhambat. (**)