Harianmomentum.com--Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Metro Nur Muhammad mengaku optimistis dapat menyelesaikan pencocokan dan penelitian data pemilih lebih cepat dari batas yang telah ditentukan 18 Februari mendatang.

Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) di hari pertama telah melakukan coklit terhadap 9588 pemilih yang ada di Kota Metro. Hal itu disampaikan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Metro Nur Muhammad saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (24/1).

Nur mengatakan, pada hari pertama (20/1) pelaksanaan coklit, 383 PPDP telah melakukan pendataan di 2993 rumah yang ada di seluruh kecamatan di Kota Metro.

Dari jumlah tersebut, terdapat 9588 pemilih yang telah dicoklit, termasuk Walikota Metro Achmad Pairin. Dengan rincian, 4714 pemilih laki-laki dan 4874 pemilih perempuan.

"Hari pertama mulainya coklit, PPDP telah mencoklit sebanyak 9588 pemilih, yang berasal dari 2993 rumah dari seluruh kecamatan yang ada," ujar Nur.

Untuk di Metro, Dia memperkirakan jumlah Data Pemilih Tetap (DPT) lebih dari 122 ribu pemilih. Dikarenakan, DPT pada Pemilihan Walikota (Pilwakot) Metro 2015 terdapat 112 ribu pemilih.

"Pilwakot lalu saja ada 112 DPT, kemungkinan tahun ini naik. Ini karena ada pemilih pemula maupun pemilih baru," ungkapnya. 

Dia berharap, sebanyak 383 PPDP yang melakukan coklit, nantinya akan menjadi anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Metro.

Sehingga, dapat mengantisipasi adanya pemilih bodong pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 dan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

"Di Kota Metro ada 238 tps, dan 383 PPDP. Kami berharapnya, PPDP ini nantinya dapat menjadi anggota KPPS juga, agar mengantisipasi pemilih yang menyelundup. Misalkan, ada pemilih yang tidak diketahui oleh PPDP tapi dia mencoblos di tps tersebut, kan dia bisa tahu kalau itu bukan warga disitu karena ketika coklit dia memang tidak ada," pungkasnya.(pie)