Cuaca Ekstrem, Masyarakat Diminta Waspada Gunakan Transportasi Laut

img
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Lampung, Sugiono ST MKom.Foto:ist

Harianmomentum.com--Memasuki musim penghujan dan angin barat cenderung kencang berdampak pada cuaca ekstrim, sehingga masyarakat khususnya di wilayah pesisir serta pengguna transportasi laut dapat lebih waspada.


Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Lampung, Sugiono ST MKom, kepada harianmomentum.com, Rabu (31/1).


Menurut dia, kewaspadaan dini sangat diperlukan bagi para nelayan, pengguna maupun pelaku usaha jasa transportasi laut mengingat kondisi cuaca yang terpantau cukup ekstrim di beberapa wilayah pesisir Lampung.


Seperti gelombang tinggi (Very Rough Sea) antara 2,5 hingga 4 meter diprediksi terjadi di Selat Sunda bagian selatan, perairan barat Lampung, Laut Cina Selatan, Samudra Hindia barat Lampung hingga selatan Banten dan Jawa Barat.


Gelombang dengan intensitas sedang (Moderate Sea) antara 1,25 - 2,50 meter diprediksi terjadi di Selat Sunda, Perairan barat Lampung hingga Perairan Barat Bengkulu.


Sementara, untuk gelombang laut (Slight Sea) atau rendah antara 0,5 hingga 1,25 meter diprediksi terjadi di perairan timur Lampung.


Ia juga mengatakan, adanya awan gelap (Cumulonimbus) di lokasi tersebut juga dapat menimbulkan angin kencang dan menambah tinggi gelombang.


Berdasarkan data BMKG Maritim Lampung, kondisi dinamika atmosfer untuk wilayah Lampung saat ini yaitu terdapat tekanan rendah di sebelah selatan Lampung (1003 hpa).


Pergerakan angin lapisan 3000 ft bergerak laminer dari arah barat menuju ke arah timur.


Pantauan anomali suhu muka laut di perairan Lampung nilainya positif yang berarti pasokan uap air ke atmosfer tidak banyak.


Madden-Julian Oscillation (MJO) saat ini berada di kuadran 5 yang berarti mempengaruhi pembentukan awan-awan konvektif di wilayah Lampung dan sekitarnya.


Perbedaan tekanan yang besar antara Belahan Bumi Utara (1030 hpa) dan juga Belahan Bumi Selatan (996 hpa) menyebabkan banyak terjadi angin kencang (>30 knot) terutama di wilayah barat dan selatan Lampung.


Terdapatnya daerah konvergensi yang terbentuk di Samudra Hindia Barat Laut Lampung yang memanjang sampai ke sebelah selatan Banten dan Pulau Jawa sehingga dapat berpotensi terjadi pembentukan awan-awan hujan lebat. 


Sementara, angin gradien di wilayah Indonesia umumnya didominasi dari arah Barat - Barat Laut, dangan suhu Muka Laut antara 26 - 32 °C (derajat celcius) dengan anomali (perkiraan) suhu muka laut berkisar antara -1.0 derajat hingga 2.5 derajat celcius. 


Angin permukaan 10 meter wilayah Indonesia sebelah utara equator secara umum arahnya dari Barat Laut hingga Timur Laut dengan kecepatan berkisar 14 – 62 km/jam. Sedangkan di selatan equator umumnya dari Barat Daya hingga Barat Laut. 


Kecepatan angin tertinggi terjadi di perairan barat Bengkulu–Lampung, Selat Sunda bagian Selatan dan perairan selatan Banten-Jawa Barat–Jawa Tengah


Hujan dengan intensitas sedang – lebat disertai angin kencang juga diprediksi terjadi di Selat Sunda, Perairan Lampung hingga selatan Banten, serta Perairan Barat Lampung.(awn)






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos