Harianmomentum.com--Sulitnya mendapatkan kerja di tanah kelahiran, membuat 108 warga Bandarlampung memburu kerja di negeri tetangga menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Kepala Bidang (Kabid) Penempatan Kerja Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Bandarlampung M Kabul menduga, para TKI itu juga keterampilannya minim sehingga kesulitan mencari pekerjaan di sini.
"Bisa jadi, mereka (TKI) bekerja diluar negeri karena minim keterampilan. Penyebanb lain, bisa jadi karena sulit mencari pekerjaan," kata dia, Kamis (22/3/2018).
Dia menjelaskan, 108 TKI itu mayoritas atau 40 orang berkerja di Malaysia. "Dari tahun ke tahun, penempatan TKI terbanyak bekerja di Malaysia. Kemudian Taiwan, Singapura da Afrika Selatan," imbuhnya.
Pekerjaan para TKI itu, kata dia, sebanyak 30 orang pekerja rumah tangga, kemudian buruh las 27 orang.
Menurut dia, para TKI sebelum berangkat bekerja di negeri orang, terlebih dahilu diberikan pembekalan berupa keterampilan, etika dan bahasa dimasing-masing negara tujuan.
"Tiga bulan sebelum TKI kami berangkatkan, kami memberikan pembekalan, berupa keterampilan, etika dan bahasa," tandasnya. (aji).
Editor: Harian Momentum
