Harianmomentum.com--Jumlah pengemis selalu meningkatkan pada Ramadan, termasuk di Kota Bandarlampung.
Kondisi itu terjadi antara lain karena para pengemis memanfaatkan gairah
umat Islam yang lebih giat beramal pada bulan suci Ramadan, termasuk beramal kepada
fakir miskin.
Pada sisi lain, Kepala Bidang (Kabid) Ketertiban Umum Satuan Polisi
Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandarlampung, Jan Roma, mengungkapkan dugaan,
ada yang mengorganisasi para pengemis untuk mencari uang.
Dia menyebutkan, pengemis itu diklasifikasikan menjadi dua, pengemis
sungguhan dan pengemis terorganisir.
“Tidak heran kalau saat puasa kita melihat pengemis, yang sering bikin
heran itu kenapa jumlahnya tiba-tiba jadi banyak ataupun bertambah,” ujar
dia, Kamis 17 Mei 2018.
Bahkan Jan Roma mengaku pernah mendapatkan informasi bahwa para pengemis
yang terorganisir itu, diantar serta dijemput sebelum dan sesudah beroperasi.
“Mereka itu diantar dan dijemput, titiknya pun sudah ditentukan oleh
orang yang mengorganisir mereka,” imbuhnya.
Pihak yang mengorganisasi pengemis itu, sering mengeksploitasi anak di
bawah umur. “Banyak anak-anak yang tereksploitasi atas fenomena ini. Kan
kasihan, balita dibawa panas-panasan dan hujan-hujanan,” katanya.
Jan Roma pun menyebutkan nama daerah yang dianggap menjadi sarang dari
pada orang-orang yang berkedok sebagai pengemis itu.
“Saya pernah dapat informasi, hanya saja tidak saya telusuri.
Berdasarkan info tersebut, sekitar daerah Jagabaya merupakan markas dari
orang-orang itu,” kata dia.
Karena itu, Jan Roma berjanji melakukan operasi pengemis. “Kita akan
lakukan nanti, kita akan cek mana yang sungguhan, dan mana yang hanya kedok,”
katanya. (aji)
Editor: Harian Momentum