Harianmomentum.com--Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lampung Utara (Lampura) menggelar diskusi Ideologi Politik dan Organisasi (Ideopolitor) untuk putaran terakhir.
Diskusi keempat
itu berlangsung di SMK Muhammadiyah Abungsemuli, Minggu (27-1-19).
Hadir sebagai
narasumber dalam kesempatan itu pengurus Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM)
Provinsi Lampung, Mukadi Ida Setiawan dan Ahmad Syukri.
Dalam kesempatan
itu, Ketua PDM Lampura, Zainal Abidin dihadapan pengurus dan anggota
Muhammadiyah Lampura mengatakan, diskusi ideopolitor merupakan program dan
agenda rutin Muhammadiyah Lampung. Hanya saja untuk tahun politik seperti ini
acara ini mungkin banyak menarik perhatian masyarakat khususnya warga
persyarikatan Muhammadiyah.
"Diskusi ini
rutin yang merupakan program kerja Pimpinan Wilayah. Program ini bertujuan
untuk memantabkan dan penguatan paham keagamaan, ide besar dan cita-cita
Muhammadiyah dan posisi politik Muhammadiyah serta memantabkan kerja-kerja
organisasi," ujar Zainal
Ditegaskan dia,
Muhammadiyah berada dalam posisi high politik tidak terlibat dalam politik
praktis. " Muhammadiyah tidak ada hubungan terstruktur dengan partai
politik manapun, akan tetapi Muhammadiyah selalu menjaga silaturahmi dan
komunikasi dengan partai politik khususnya parpol yang memperjuangkan
kepentingan ummat," kata dia
Sementara itu,
Mukadi Ida Setiawan dalam pemaparan materinya mengungkapkan ideologi
Muhammadiyah berkaitan langsung dengan matan hidup bermuhammadiyah. Dalam matan
hidup bermuhammadiyah tertuang cita-cita Muhammadiyah yakni menciptakan
masyarakat islam yang sesungguh-sungguhnya dengan cara menjunjung tinggi dan
menegakkan nilai-nilai islam serta mengikuti dan mentauladani Rasulullah
SAW.
"Kita harus
paham benar hakikat hidup bermuhammadiyah untuk mewujudkan masyarakat yang
penuh dengan nilai-nilai islam. Sehingga bangsa Indonesia ini menjadi bangsa
yang penuh dengan barokah Allah SWT," ujarnya
Masih dalam
kesempatan yang sama, pemateri kedua, Ahmad Syukri menyatakan konsep politik
Muhammadiyah yakni tidak terlibat langsung dalam wilayah politik praktis.
Dia mengatakan,
warga Muhammadiyah haruslah melek dan cerdas politik terutama dalam menentukan
kepemimpinan bangsa.
"Landasan-landasan
dalam berpolitik terutama dalam memilih kepemimpinan untuk kemashlahatan
ummat. Kunci utama dalam memilih seorang pemimpin yakni aqidah. Fenomena saat
ini banyak sekali klenik kemusrikan dalam menggapai kekuasaan.
Kalau sudah
begitu bagaimana jadinya. Ingat segala sesuatu yang ada di muka bumi kepunyaan
Allah SWT makanya minta kepada Allah jangan meminta kepada syetan, karena
syetanpun memintanya kepada Allah. Marilah sebagai organisasi kita berjamaah
dalam memilih pemimpin yang terbaik diantara yang terbaik," tegasnya.
(Ysn).
Editor: Harian Momentum