Alamat Perusahaan Diduga Fiktif, DPUPR Bungkam

img
Ruko satu pintu di jalan Laksamana Malahayati nomor 19d Pesawahan, Telukbetung Selatan Bandarlampung dalam kondisi tutup. Saat lelang di LPSE, PT URM mencantumkan alamat kantornya pada lokasi ini.// Agung DW

Harianmomentum.com--Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Lampung enggan mengomentari dugaan alamat fiktif PT Usaha Remaja Mandiri (URM), pemenang tender proyek Rp50 miliar, ruas jalan Pringsewu - Pardasuka.

Kepala Seksi (Kasi) Pemeliharaan Jembatan Pahlia Putra selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) proyek Jalan Pardasuka - Pringsewu enggan berkomentar banyak kepada harianmomentum.com, saat ditemui Selasa (5-3-2019).

Pahlia berkilah sedang terburu-buru karena ingin menjenguk stafnya yang sakit. "Buru-buru gua, mau jenguk staf sakit," kilahnya.

Baca juga: Kejati Bidik Proyek Jalan Rp50 Miliar di Pringsewu

Pahlian pun menyarankan untuk menemui Sekretaris DPUPR Nurbuana. "Kan sudah kemarin konfirmasi, kalau soal komentar yang lain langsung saja ke bos (sekretaris). Kalau saya cuma teknis di lapangan saja," sebutnya.

Sementara, saat hendak ditemui, Nurbuana juga sedang tidak di kantor. "Enggak ada," ujar Arif, salah satu petugas Pol PP yang berjaga, kemarin. 

Baca juga: Soal Proyek Rp50 Miliar, Alamat PT URM Diduga Fiktif

Diberitakan sebelumnya, selain diduga tidak profesional, alamat perusahaan pemenang tender proyek yang didanai PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) itu disinyalir fiktif. 

Berdasarkan pantauan harianmomentum.com di situs Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung, saat tender PT URM mencantumkan alamat kantornya di Jalan Laksamana Malahayati nomor 19d Bandarlampung.

Namun, saat wartawan koran ini menelusuri alamat tersebut, Senin (4-3-2019), di Keluraha Pesawahan Telukbetung Selatan (TbS), hanya ditemui rumah toko (ruko), tanpa plang kantor.

Ruko dengan cat pintu berwarna biru terdiri dari tiga lantai itu kondisi tertutup, tidak ada aktifitas kerja layaknya perkantoran pada umumnya.

Saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon terkait dugaan alamat fiktif itu, Kepala Badan Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Zainal Abidin tidak merespon. Begitupun saat wartawan mengirim pesan singkat (short message service (sms), Zainal tidak merespon. (adw/ap)






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos