Harianmomentum.com--Didi Suherman (31), seorang pengemudi ojek online (ojol) menjadi korban perampokan pada Sabtu malam (25-5-2019) sekitar pukul 21.00 WIB.
Warga Rusunawa Kuala Ketapang, Panjang itu, Minggu (26-5-2019) sore, bercerita bagaimana sepeda motor jenis Yamaha Vixion BE 4994 DC berwarna merah hitam dan ada stiker Gaspool di depan, miliknya bisa raib.
Selain motor, Didi juga harus kehilangan benda berharga lainnya yaitu 1 unit Smartphone, dompet berisi uang Rp. 200 ribu, dan STNK, SIM, KTP, hingga kartu ATM.
Herman mengatakan, berawal dari dirinya mendapatkan orderan aplikasi ojek untuk mengantar konsumen ke sebuah cafe yang berada di sekitar Jalan IR Sutami, PJR, Sukabumi. Usai mengantar Konsumen, tak jauh dari lokasi, ada seorang pria berbadan tinggi, berkemeja lengan panjang menggunakan topi, menyetop Herman di pinggir jalan.
Pria itu meminta tolong untuk diantarkan ke Islamic Center, Provinsi Lampung di Jalan Soekarno Hatta.
"Dia minta tolong karena orang tuanya sedang sakit dan buru-buru, niatnya ya saya pengen nolong dia, enggak ada tawar menawar harga, jadi ini order offline, enggak pakai aplikasi," ujar Didi Suherman kepada media.
Ketika mengantar penumpang tersebut, kata Herman, tiba-tiba sang penumpang meminta berhenti karena hendak buang air kecil dan menepilah keduanya di jalan Soekarno Hatta by Pass tepat di dekat pintu masuk PKOR.
"Jadi dia kan ngadep belakang kencing saya duduk di atas motor sambil main HP, tiba-tiba dari belakang leher saya dikalungin pisau, kaki saya di pegang, itu posisi di atas motor, saya langsung kaget dan sempat bilang tolong bang, saya masih punya anak istri, tapi dia tetep enggak peduli, dompet dan hp saya diambil, saya didorong terus motor saya dibawa kabur ke arah Panjang," paparnya.
Herman melanjutkan, usai menjadi korban dia kebingungan, dan berjalan kaki sendirian menuju bawah jalan layang Wayhalim. Kemudian di tempat itu Herman bercerita ke para remaja 'pak ogah' yang mengatur lalu lintas.
"Saya cerita, baru mereka menolong saya ke Shelter STBL (shelter ojol di Transmart), kemudian ada kawan-kawan Gaspool lain, bantu saya dan kami melapor ke Polsek Sukarame, dan unit Ranmor Polresta Bandarlampung," kata dia.
Herman mengaku baru tiga bulan menggunakan motor tersebut, sebelumnya sepeda motor tipe lain ketika menjadi pengemudi Ojol. Dalam tiga bulan itu juga Herman beberapa kali mempunyai firasat kalau motornya akan hilang.
"Selama pakai motor itu, sudah tiga kali saya mimpi, pertama hilang di Indomaret, kemudian hilang di Pom Bensin, dan terakhir dipinjam orang enggak balik, nah akhirnya kejadian. Tapi kalau emang sudah bukan rezeki saya iklas, yang terpenting nyawa saya selamat, saya enggak geletak mati di lokasi kejadian malam itu," ungkapnya.
Sementara Sekretaris Gaspool Lampung Ayes Hayatullah yang mengantarkan Herman melapor ke polisi mengatakan, dalam beberapa bulan belakangan ini sudah dua anggota gaspoll yang mengalami pembegalan.
"Tiga bulan ini sudah dua kejadian, ada yang kami duga dia dapat order go food pas baru sampe, tiba-tiba motornya dipetik (dicuri), hal-hal itu lah salah satu contohnya, kemudian pernah ada kawan dapat order gosend ternyata narkoba, hal-hal seperti ini yang bikin kita was-was," bebernya.
Ayes berharap anggota gaspoll bisa mendapat perlindungan dalam hal keselamatan kerja dijalan. Untuk itu dia mengingatkan sesama Ojol untuk berhati-hati yang menjadi zona tertentu
"Karena zona itu sudah ditandai, serta juga order offline dan online lihat riwayat jemput dan antar karena beberapa lokasi ada targetnya juga," tuturnya.
Disisi lain Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Rossef Efendi mengatakan pihaknya sudah menerima laporan aksi pembegalan ini dan dan para pelaku sedang dalam pengejaran.
"Sudah kami terima saat ini masih dalam proses pengejaran," pungkasnya.(iwd)
Editor: Harian Momentum