Harianmomentum.com--Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung akan menyiapkan lahan seribu hektare (ha) sebagai pusat pengembangan benih pertanian.
Gubernur Arinal Djunaidi mengatakan pusat pengembangan benih itu nantinya akan dilaksanakan di atas lahan seribu hektare.
Menurut dia dua kabupaten yang diproyeksi menjadi lokasinya yakni; Lampung Tengah dan Lampung Timur.
“Kemungkinan itu akan kita tempatkan di Lampung Tengah atau Lampung Timur. Jadi lahan itu khusus memproduksi benih saja," terangnya.
Menurut Arinal, keinginan tersebut telah dia sampaikan kepada Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman pada Senin (24-6-2019) di Jakarta.
Hasilnya, Mentan menyambut baik gagasan Arinal yang dianggap sebagai terobosan dalam memajukan pertanian di Provinsi Lampung.
“Mentan menyambut baik gagsan saya dan insyaallah akan segera direalisasikan,” jelas Arinal.
Menurut dia, selain program pembangunan infrastruktur, sektor pertanian juga menjadi prioritas Arinal-Nunik dalam membangun Lampung lima tahun mendatang.
"Saya ingin mulai dari penumbuhan ekonomi rakyat. Terkait ini, mayoritas masyarakat Lampung penghasilan berasal dari sektor pertanian," jelas Arinal saat diwawancarai di Bandarlampung, semalam.
Dia menyebutkan terkait dengan pertanian, Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung menyiapkan kartu petani berjaya.
"Ketika bicara kartu petani berjaya, maka semua masyarakat di sektor pertanian akan mendapatkan fasilitas kemudahan yang disiapkan sesuai dengan janji kerja gubernur dan wakil gubernur periode 2019-2024," tuturnya.
Dia menyampaikan salah satu yang akan didapat dengan kartu tersebut adalah kesiapan benih. "Soal benih ini sangat direspon baik oleh Kementerian Pertanian," ujarnya.
Meski begitu, dia menyebutkan Mentan meminta untuk menyiapkan lahan yang memenuhi syarat sebagai pusat pengembangan benih.
"Artinya irigasinya harus stabil, lahan sawahnya juga harus yang beririgasi teknis. Kemudian petaninya juga harus yang menjadi keteladanan," sebutnya.
Sehingga, dia mengatakan ketika petani di Lampung atau dari provinsi lain membutuhkan benih, maka Lampung sudah siap. "Kita lakukan ini agar petani di Lampung atau provinsi sekitar tidak kesulitan mendapatkan benih," terangnya.
Dengan begitu, dia berharap petani yang melakukan pengembangan benih akan mendapatkan keuntungan. Sedangkan petani yang membutuhkan mendapatkan kemudahan.
"Jadi di tingkat petani benih ini akan untung, sementara petani biasa mendapat kemudahan. Kalau mudah artinya akan murah (benihnya)," terangnya.
Selain itu, dia menyebutkan berdasarkan hasil penghitungan Kementerian Agraria, terdapat 20 ribuan hektare lahan di Lampung yang tidak masuk dalam kesiapan padi sawah.
"Padahal Lampung itu menghasilkan tidak kurang dari tiga juta ton beras. 1,8 juta ton itu kebutuhan kita, sedangkan 1,2 juta ton sebagai swasembada dan bisa disalurkan bagi daerah yang membutuhkan," kata dia.
Dia akan memperjuangkan agar lahan sawah untuk pengembangan padi sebagai sentra produksi yang tidak sesuai ke Kementerian Argraria dan Kementan.
"Sehingga petani akan mendapatkan alokasi pupuk. Ini akan saya perjuangkan, karena persoalan itu timbul sebelum saya dilantik. Saya tidak boleh membiarkannya," tutupnya. (adw)
Editor: Harian Momentum