Harianmomentum.com--Dua
srikandi petahana turut meramaikan bursa seleksi Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Provinsi Lampung.
Keduanya: anggota KPU Lampung Tengah Mutmainah dan anggota KPU
Lampung Selatan Sri Fatimah. Mereka mengirimkan berkas pendaftaran ke sekretariat
Tim Seleksi (Timsel) KPU Lampung di Ruang Bugenvil, Bukitrandu pada Selasa
(30-7-2019).
Anggota KPU Lampung Tengah Mutmainah mengatakan, dia sudah bekerja di KPU selama hampir 10 tahun alias dua periode. Sehingga, jati diri seorang penyelenggara pemilu sudah melakat padanya.
Hal itu yang membuatnya terpanggil untuk turut dalam seleksi calon komisioner KPU Provinsi Lampung periode 2019-2024.
“Banyak hal yang dapat diperbuat saat saya menjadi penyelenggara selama dua periode ini, khususnya agar pemilihan dapat sesuai dengan aturan yang berlaku. Jadi perempuan itu harus bisa berbuat sesuatu,” kata Mutmainah kepada harianmomentum.com, Selasa (30-7).
Dia menuturkan, rutinitasnya yang padat sebagai
penyelenggara pemilu tak menyebabkan suami dan anak-anaknya cemburu, apa lagi
mengeluh.
“Saya bekerja di KPU sudah 10 tahun, jadi keluarga juga
sudah paham. Suami mendukung, anak-anak juga tidak merasa terabaikan, malah
mereka bangga ibunya bisa berpartisipasi sebagai penyelenggara pemilu,” tuturnya.
Untuk menghadapi serangkaian tes, Mutmainah sudah
mempersiapkan diri, khususnya untuk menghadapi ujian tertulis dengan sistem CAT
(computer
assisted tes).
“Yang jelas perlu banyak dibaca tentang Undang-undang pemilu, dan peraturan lainnya,” ucapnya.
Baca juga: Dua Ketua KPU Kabupaten Optimistis Lolos Seleksi
Hal senanada disampaikan anggota KPU Lampung Selatan Sri
Fatimah. Fatimah mendaftarkan diri di tingkat KPU Provinsi sebab dia sudah dua
periode menjabat di kabupaten Lampung Selatan.
Sebagaimana aturan yang berlaku, komisioner KPU yang sudah
dua periode menjabat tidak diperkenankan untuk mendaftar di tingkatan yang
sama.
“Sudah dua periode menjabat di kabupaten, sekarang mencoba
naik ke level diatasnya,” kata Sri Fatimah melalui pesan whatsapp.
Keinginannya untuk kembali menjadi penyelenggara didorong
oleh kebiasaan dan hati nuraninya, yang selama ini terus bergeliat di dunia
kepemiluan.
“Dunia kepemiluan sudah menjadi bagian dari kegiatan saya
selama ini. Jadi mencoba untuk tetap bisa menjadi bagiannya lagi, tapi ditingkat
provinsi,” ungkapnya.
Sama seperti Mutmainah, Sri Fatimah juga sudah mulai
mempersiapkan diri dalam mengikuti seleksi, mulai dari tes tertulis (CAT),
kesehatan, psikologi dan serangkaian tes lainnya.
“Seperti yang lain, persiapannya membaca undang-undang dan
lainnya,” ujarnya.(acw)
Editor: Harian Momentum