Harianmomentum.com--Bupati Tanggamus Dewi Handajani membuka bazar hewan kurban yang digelar menjelang Hari Raya Idul Adha 1440/2019 di tempat singgah (rest area) Gisting, Selasa (6-8-2019).
"Penyelenggaraan bazaar hewan kurban ini mempunyai momentum yang sangat tepat karena permintaan hewan akan meningkat setiap menjelang Idul Adha," kata Dewi.
Selain itu, bazar ini menjadi sarana promosi untuk meningkatkan penjulan dan harga ternak di Tanggamus. Sehingga pendapatan peternak akan meningkat.
Dewi mengharapkan, kegiatan ini berlanjut pada tahun-tahun mendatang. Lebih dari itu, bazar ini bisa menjadi cikal bakal pusat penjualan ternak di daerah ini sehingga dapat mendorong peternak mengembangkan usahanya.
Menurut Ketua Asosiasi Kelompok Peternak (Asponak) Tanggamus Rintoko, bazar ternak ini merupakan wujud kontribusi asosiasi peternak menyediakan hewan kurban sesuai dengan ketentuan untuk berkurban.
Sampai saat ini data penjualan hewan kurban dari 20 pedagang kambing sudah mencapai 4,425 ekor. Nilai jualnya, total sekitar Rp11.062.500.000, ungkapnya.
Rintoko mengharapkan, pasar atau bazar ternak ini bisa terus berlanjut sehingga dapat mendorong peternak mengembangkan usahanya guna meningkatkan kesejahteraan keluarga peternak.
Pada bagian lain, Dewi Handajani mengatakan, Pemerintah Kabupaten Tanggamus berupaya untuk menciptakan dan menjalankan berbagai program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk peternak.
Karena itu, pembangunan peternakan dilakukan antara lain melalui peningkatan usaha, diversifikasi, intensifikasi dan ekstensifikasi ternak. Selain meningkatkan kesejahteraan peternak, diharapkan Tanggamus menjadi penghasil ternak.
Menurut dia, peluang pengembangan ternak di Kabupaten Tanggamus sangat terbuka, dengan didukung potensi alam dengan sumber pakan yang melimpah, baik tanaman hijau maupun hasil samping tanaman pertanian dan perkebunan.
Pada sisi lain, potensi pasar ternak sangat terbuka, baik lokal maupun nasional, bahkan pasar ekspor pun terbuka. Hal ini membutuhkan keseriuan semua pihak, termasuk pendapingan peternak oleh petugas teknis peternakan kecamatan dan salah satunya petugas inseminator.
"Saya ingin mengingatkan kembali bahwa proses pembangunan pada hakekatnya adalah proses kemajuan menuju masyarakat yang lebih maju, adil-makmur, dan lestari, yang ditandai oleh tingkat kesejahteraan masyarakat yang makin baik," katanya. (glh/jal).
Editor: Harian Momentum