MOMENTUM, Metro-- Biaya atau ongkos politik di Kota Metro dinilai paling mahal se-Provinsi Lampung. Penilaian tersebut disampaikan Darsono mantan Ketua DPRD setempat periode 20o9-2044.
Menurut Darsono, tingginya biaya politik itu dipicu kencenderungan masyarakat yang lebih memilih calon anggota legislatif atau kepala daerah yang paling besar memberikan uang saat pemungutan suara.
"Memang iya. Makanya tidak salah Metro ini terkenal ongkos politik paling mahal di Lampung. Bahkan ada informasi nomor tiga di Sumatera," kata Darsono pada Harianmomentum.com, Senin (2-9-2019).
Dia mengatakan, kecenderungan masyarakat untuk memilih calon kepala daerah dan anggota DPRD berdasarkan jumlah uang itu, harus segera diubah.
"Ini tugas kita semua untuk mengubah kecenderungan tersebut. Apa lagi Metro akan menggelar pemilihan kepala daerah tahun 2020 mendatang," imbaunya.
Masyarakat, lanjut dia, harus diberikan pemahaman untuk memilih calon kepala daerah dan anggota legislatif berdasarkan kemampuan atua kapasistas.
Darsono mengatakan tidak akan terjun lagi ke dunia politik dan akan fokus untuk menjadi petani.
"Kalau masih seperti ini akan susah. Bayangkan saja, kalau saya nyalon kira-kira habis Rp3 miliar. Kalau saya terpilih iya. Nah kalau tidak, anak istri saya mau makan apa," jelasnya.(pie)
Editor: Harian Momentum
