MOMENTUM, Kelumbayan--Warga menemukan mayat tergeletak di bawah pohon cengkih di perkebunan Dusun Telukbaru, Pekon Kiluannegeri Kecamatan Kelumbayan, Tanggamus, Selasa (3-9-19).
Kasatreskrim Polres Tanggamus AKP Edi Qorinas mengungkapkan, mayat tersebut pertama kali diketahui oleh pemilik kebun, Sumadi dan anaknya Mardiyanto.
"Kami terima laporan dari Kepala Pekon Kiluannegeri Kadek Sukarte tentang temuan ada mayat di kebun milik Sumadi," ungkap AKP Edi Qorinas mewakili Plh Kapolres Tanggamus AKBP Joko Bintoro.
Menurut Edi, mayat tersebut diketahui oleh Mardiyanto yang sedang membersihkan kebun dan membungkus buah pisang di kebun.
Mardiyanto melihat ada mayat yang sudah membusuk tersangkut di batang pohon. Setelah itu, dia memberitahu orang tuanya dan melapor ke pamong Dusun Telukbaru.
Selanjutnya, pihak kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara. Tim Inafis Satreskrim Polres Tanggamus dibantu aparat Polsek Limau melakukan identifikasi mayat untuk mengetahui ciri fisik dan mengungkap identitas mayat.
Hasilnya, identitas mayat diketahui. Yaitu, jenazah Suhada, 63 tahun, berdomisili di Pekon Kiluannegeri, Kecamatan Kelumbayan. "Sehari-hari sebagai penjual obat dan tembakau keliling," kata Edi.
Mayat tersebut kemudian dievakuasi bersama masyarakat dan aparat terkait seperti anggota Koramil Cukuh Balak, pos TNI AL, dan petugas kesehatan.
"Mayat dibawa ke Dusun Telukbaru, Pekon Kiluannegeri untuk dimakamkan di pemakamanan umum atas persetujuan keluarga," ujarnya.
Lanjutnya, dari hasil olah TKP, ada beberapa faktor kondisi mayat tidak diketahui, pertama karena lokasi yang ada di perkebunan. Lokasi itu berjarak sekitar empat kilometer dari pemukiman warga.
Terletak di lereng perbukitan dengan kemiringan hampir mencapai 90 derajat. Dan untuk ke lokasi hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki menyusuri jalan setapak. Sedangkan untuk sepeda motor tidak bisa menjangkaunya.
"Itu juga yang menjadi kendala tim kami dalam melakukan olah TKP dan mengevakuasi korban. Syukur akhirnya semua bisa dilakukan dan korban bisa dimakamkan secara layak," tegasnya.
Berdasarkan hasil olah TKP dan melihat medan yang bertebing, dugaan sementara korban meninggal di lokasi itu karena kelelahan dan tergelincir ketika melintas diperkebunan tersebut.
Diduga dia mencari jalan pintas di wilayah tersebut ketika hendak berjualan. Hal itu karena diduga korban memotong jalan melewati kebun, karena jalan utama cukup jauh dan memutar.
Keterangan saksi, korban berjalan dari Desa Soka Kecamatan Punduhpidada Pesawaran menuju ke Desa Bawang Kecamatan Punduhpidada melewati kebun di Dusun Baru Pekon Kiluannegeri.
Ditambahkan, korban diperkirakan meninggal setelah 21 Agustus 2019. "Diperkirakan meninggal di atas tanggal 21 Agustus, sebab pada tanggal itu, masih ada warga yang melihat dia," katanya. (glh/jal).
Editor: Harian Momentum