MOMENTUM, Bandarlampung--Fauzan, bocah sembilan tahun tewas tenggelam di sebuah kolam resapan air di belakang masjid Al Musa, Jalan Mata Intan, Segala Mider, Tanjungkarang Barat, Minggu (15-12-2019).
Berdasarkan informasi yang diperoleh harianmomentum.com, Minggu (15-12-2019), kejadian yang terjadi pukul 12.15 wib itu berawal dari enam orang anak bermain di sekitar kolam.
Keenam anak itu sepakat untuk berenang di kolam. Kemudian korban melompat ke dalam kolam dan tak kunjung naik. Kemudian, Fauzan ditemukan di dasar kolam oleh warga sekitar lima menit kemudian dengan kondisi meninggal dunia.
Aldi Handoko (18) salah seorang warga Gang Ulangan Blora Segala Mider mengatakan, awalnya dia tidak mengetahui ada korban yang mati tenggelam.
"Saya dengarnya ada teriakan minta tolong, tolong tolong ada yang tenggelam gitu, saya pikir apa, saya lari gak tahunya ada yang tenggelam," ujar Aldo, Minggu (15-12-2019).
Aldi menuturkan, setibanya di kolam dia langsung melompat ke dalam untuk menyelamatkan korban dan menemukan korban sudah berada di dasar kolam.
Saat diangkat, kata Aldi, korban Fauzan sudah dalam kondisi kaku dan dadanya biru. "Sepertinya anak itu sudah meninggal agaknya," kata Aldi.
Sementara Wiyo (19) warga Gedongtataan bekerja tak jauh dari lokasi mengatakan, sempat mencari korban selama lima menit namun tidak berhasil.
"Tadi waktu lagi ngeluarin barang saya dengar ada yang minta tolong. Terus saya liat ada enam orang, saya lari kesana. Karena temannya minta tolong saya lompat, nyari sendirian, lima menit gak ketemu, soalnya campur lumpur," bebernya.
Tak lama kemudian, kata Wiyo, Aldi pun datang dan ikut membantu mencari korban.
"Saya nyebur lagi sama orang sana (Aldi) pas dia lompat kok ya pas nginjek korban," kata dia.
Wito melanjutkan, Namaun saat itu korban belum bisa diangkat ke permukaan lantaran tubuhnya terjebak lumpur di dasar.
"Karena banyak lumpur, saya naruh bambu diatas permukaan, lalu saya masuk ke dasar air, pakai tangan saya obok-obok dulu, pas korban terangkat langsung saya tarik dan saya sangkutin ke bambu yang terapung," pungkasnya.
Pantauan Harian momentum, kolam resapan air yang diperkirakan memiliki kedalaman dua hingga tiga meter ini bukan seperti kolam lantaran terdapat pondasi rumah yang mengelilingi kolam dan diperkirakan berukuran 30x15 meter.
Kolam ini juga berhimpitan dengan sungai yang bermuara dari Kemiling, sehingga saat air sungai tinggi, airnya pun turut menggenangi bekas galian batu bata ini.(iwd)
Editor: Harian Momentum