MOMENTUM, Bandarlampung--Masyarakat Bandarlampung mengusulkan untuk membangun Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di depan Mall Boemi Kedaton (MBK).
Usulan itu disampaikan karena kesulitan masyarakan untuk menyeberang. Terutama pada jam-jam sibuk. Seperti saat pagi dan sore hari.
"Saya kalau mau pulang ke arah Rajabasa harus nyebrang dulu karena naik angkutan umum, banyak motor sama mobil jadi susah mau nyebrang," ujar Santi (27) salah satu pengunjung MBK, Jumat (20-12-2019) .
Dia menyebutkan kemacetan itu dipicu karena banyaknya angkutan umum yang menurunkan penumpang di depan MBK.
Sementara, Rusli warga gang Beringin Labuhanratu mengatakan seharusnya pemerintah membangun JPO, sehingga memudahkan masyarakat untuk menyeberang.
"Karena disini kan ada Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Labuhanratu, ini yang perlu ada JPO, kasian anak-anak kalau pulang sekolah susah mau nyeberang," katanya.
Meski demikian, menurut dia, pembangunan JPO tidak harus di depan MBK, karena sudah ada flyover. "Depan MBK juga banyak yang nyeberang, tapi di situ kan ada flyover," ujarnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bandarlampung Ahmad Husna sangat menerima masukan dari masyarakat tersebut.
Meski demikian, Husna -sapaan akrabnya- mengatakan akan mengkaji terlebih dahulu terkait dengan usulan JPO itu.
"Terimakasih atas masukan dari masyarakat, dan untuk tahap selanjutnya masukan tersebut akan kita tampung serta kita analisa untuk dilakukan kajian," jelasnya.
Menurut Husna, pembangunan JPO memerlukan analisa serta kajian mendalam. "Jadi harus ada analisa serta perencanaan yang matang," kata dia.
Sehingga, dia menyebut JPO tidak mengganggu kendaraan yang melintas di atas flyover. "Depan MBK itu kan ada flyover. Kita lihat dulu manajemen rekayasanya. Jangan sampai menghambat kendaraan yang turun atau flyover," terangnya.
Dia menjelaskan setelah dilakukan kajian dan analisa lapangan, akan ditentukan apakah JPO layak dibangun atau tidak di lokasi tersebut. "Hasil dari penilaian lapangan akan kita sampaikan. Apakah layak dibangun atau ada solusi lain," ucapnya. (vaw)
Editor: Harian Momentum