MOMENTUM, Amabarawa--Kabupaten Pringsewu dikenal sebagai salah satu daerah sentra budidaya ikan air tawar di Provinsi Lampung.
Pemerintah kabupaten setempat terus berupaya meningkatkan produktifitas ikan air tawar dengan memperluas area pembudidayaan. Namun demikian, masalah keterbatasan area pengembangan kolam budidaya menjadi salah satu kendala yang harus diatasi.
Terkait hal tersebut, Bupati Pringsewu Sujadi mendorong instansi terkait dan para petaniikan untuk melalukan invonasi sistem dan teknik budidaya ikan air tawar. Salah satunya dengan penerapan sistem budidaya menggunakan kolam dari terpal.
"Budidaya ikan menggunakan kolam terpal ini inovasi yang baik dan harus terus dikembangkan untuk mengatasi kendala keterbatasan lahan kolam," kata bupati saat meninjau sekalagus panen ikan lele hasil budidaya sistem kolam terpal di Pekon/Desa Tanjunganom, Kecamatan Ambarawa, Kamis (23-1-2020).
Dia juga meminta, para petani dan instansi terkait berinovasi hal pemasaran ikan air tawar hasil budidaya tersebut.
"Harus ada juga inovasi memperluas pemasaran hasil produksi ikan air tawar ini. Misalnya dengan mengolah produk makanan berbahan ikan. Dinas Perikanan bisa berkoordinasi dengan Dinas Pemuda Olahraga dan Parwisata, Dinas Koperasi Industri dan Perdaganan untuk memperluas pemasaran ikan hasil budidaya para petani di Pringsewu ini," imbaunya.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pringsewu Kuddus Heriyanto mengatakan akan berupaya mengembakan sistem kolam terpal untuk meningkatkan produktifitas hasil budidaya ikan air tawar.
"Kalau bisa setiap rumah di Kabupaten Pringsewu ini mempunyai kolam ikan dari terpal. Pekon Tanjunganom ini bisa dijadikan pilot project (percontohan). Selanjutnya, dibagi zona sesuai jenis ikan yang dibudidayakan. Misalnya, zona lele, zona nila, zona ikan mas, dan lain sebagainya," kata Kuddus.
Kepala Pekon Tanjunganom Muhyidin mengatakan, panen ikan lele hasil budidaya kolam terpal itu merupakan yang keempat kali. "Budidaya ikan lele dengan sistem kolam terpal di Pekon Tanjunganom ini sudah dilakukan sejak tahun 2018," kata Muhyidin. (lis)
Editor: Harian Momentum