MOMENTUM, Bandarlampung--Sidang pencemaran nama baik yang melibatkan dua politisi Partai Hanura kembali digelar di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Kamis (30-1-2020).
Sidang dengan terdakwa Nazarudin, Wakil Ketua DPD Partai Hanura Lampung, hari ini agendanya pemeriksaan saksi meringankan dan dilanjutkan keterangan terdakwa.
Dua saksi yang dihadirkan, Sekjen DPC Hanura Bandarlampung Irwan Wilantara dan Ketua Badan saksi DPD Hanura Lampung Mochlis Libra.
Dalam kesaksiannya, Mochlis Libra mengatakan, umpatan yang dilontarkan Nazaruddin kepada Benny Uzer lantaran kesal.
"Saya anggota grup tapi saya gak baca secara detail. Saya tahu (umpatan itu) dari cerita Nazarudin, alasannya karena kesal sama Benny Uzer," ujar Mochlis dihadapan Majelis Hakim.
Mochlis menuturkan, kekesalan Nazaruddin lantaran uang saksi yang tak pernah dicairkan oleh Benny Uzer.
"Kalau saya liatnya karena pak Nazarudin terlalu menutut uang saksi, bukan saja dana saksi tapi juga dana partai yang gak jelas," ujar Mochlis dalam persidangan.
Senada diungkapkan oleh Irwan Wilantara. Kekesalan Nazaruddin berawal dari dana saksi yang dia perjuangkan.
Menurut Irwan, Benny uzer merasa keberatan lantaran ditagih uang saksi oleh Nazaruddin.
"Mereka sudah lama berselisih, dan didamaikan dengan DPP, tapi ternyata permasalahan ini masih berjalan, padahal sudah salaman," ucap Irwan.
Sementara dalam pemeriksaan terdakwa, Nazaruddin mengatakan kekecewaan bermula setelah Benny Uzer memimpin DPD Hanura Lampung.
Dikatakan Nazaruddin, saat duduk sebagai wakil, dia melihat kepemimpinan Benny Uzer yang tidak sesuai dengan harapan anggota. Termasuk dalam pencarian calon legislatif kabupaten, kota dan provinsi.
"Pak Benny tidak pernah ngantor dan kami malah disuruh mencari (calon) nomor urut satu sampai tiga. Kami kesusahan cari caleg, marketingnya tidak ada, kemudian ada masalah dalam pencalegkan dalam penjaringan saksi yang mana diproritaskan kepada TPS prioritas," bebernya.
Nazarudin menambahkan, ia berharap Benny Uzer sebagai pemimpin bisa memberi semangat bagi para saksi.
"(Karena uang saksi tidak turun) kamu digembosi, bahwa jangan pilih Hanura gak sesuai janji, saksi aja gak dapat apa apa, terus saya sampaikan ke Benny dan dia jawabnya sudah biar aja, memang gak punya uang," ungkapnya.
Nazaruddin mengungkapkan, dia semakin geram lantaran uang saksi dan bendera sudah dikirim dari DPP Partai Hanura namun tidak sampai. (iwd).
Editor: Harian Momentum