MOMENTUM, Bandarlampung--Massa yang tergabung dalam Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) Lampung melakukan konvoi di Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Panjang, Bandarlampung, Senin (16-3-2020).
Konvoi menggunakan sepeda motor tersebut dimulai dari Lapangan Baruna Kecamatan Panjang, menuju pertigaan pelabuhan PT Pelindo.
Membawa atribut serikat pekerja, ratusan buruh berseragam merah memenuhi setengah lajur jalan. Di barisan depan massa, mobil komando yang dimodifikasi sebagai panggung orasi bertuliskan Barisan Pelopor.
Setelah melakukan konvoi sekitar lima kilometer, massa mengelilingi bundaran di pertigaan Pelabuhan Panjang dan melakukan orasi politik secara bergantian.
Dalam orasinya, koordinator aksi massa, Silo mengatakan aksi tersebut adalah bentuk penolakan buruh terhadap RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat, khususnya buruh.
"Dalam RUU Omnibus Law sarat pasal selundupan kepentingan penguasa, mulai dari penghapusan Amdal hingga wewenang presiden yang demikian besar hingga menyingkirkan undang-undang dasar," ungkap Silo melalui pelantang.
Aksi tersebut, menurutnya, bagian dari kampanye yang menyasar buruh di sekitar kawasan industri Pelabuhan Panjang, menuju mogok nasional yang akan digelar serikat buruh se Indonesia.
"Dalam aksi ini kami menuntut lima hal. Pembatalan RUU Omnibus Law, menolak UU nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan, menuntut pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual, Tolak RUU Ketahanan Keluarga, dan menuntut Pendidikan Gratis Ilmiah dan Demokratis," tambah koordinator aksi.
Hal senada diungkapkan Kristin, perwakilan mahasiswa Unila yang turut bersolidaritas dalam aksi buruh tersebut. "Yang perlu kita sampaikan dari mahasiswa adalah pembatalan RUU Omnibus Law karena ini akan berdampak kepada seluruh masyarakat, tak terkecuali pelajar dan mahasiswa," ungkap aktivis mahasiswa tersebut.
Selain buruh, turut terlibat mahasiswa, LBH Lampung, Walhi Lampung dan organisasi mahasiswa. Aksi berjalan tertib, tampak puluhan anggota kepolisian Sektor Panjang mengamankan berjalannya aksi massa buruh. (*).
Laporan: Rifat Arif.
Editor: M Furqon.
Editor: Harian Momentum