PCR Belum Bisa Digunakan, Reihana: Ada Beberapa yang Harus Dilengkapi

img
Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana

MOMENTUM, Bandarlampung--Alat PCR (polymerase chain reaction) bantuan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tiba di Lampung. Alat tersebut langsung dibawa ke UPTD (Unit Pelaksana Teknik Dinas) Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Lampung. 

Meski demikian, PCR tersebut masih belum bisa digunakan untuk menguji swab pasien yang diduga terpapar Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), karena harus melengkapi Labkesda.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung sekaligus Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Reihana, Senin (4-5-2020).

Menurut Reihana, saat ini masih ada beberapa alat untuk menunjang kebutuhan PCR belum lengkap, sehingga belum bisa digunakan. "Jadi untuk PCR ini masih menunggu beberapa kelengkapan. Seperti ekstraksi RNA-nya dan reagen untuk melakukan swab," kata Reihana.

Dia menjelaskan untuk reagen dan ekstraksi RNA harus satu merk dengan alat PCR tersebut, yakni Roche. Begitu juga dengan teknisi yang akan menginstal PCR tersebut.

Rencananya, penginstalan alat PCR tersebut akan dilakuakan pada Rabu (6-5) mendatang oleh Tim Teknisi dari Roche.

"Kami sudah minta pengadaan sesuai dengan merk PCR. Jadi semua harus satu merk. Semoga saja tidak lama lagi reagen dan ekstraksi RNA akan datang," tuturnya.

Selain itu, dia mengatakan Labkesda Lampung juga masih menyiapkan ruangan bertekanan negatif, meski Bio safety Laboratorium (BSL) belum ada.

Sedangkan untuk SDM (sumber daya manusia) yang disiapkan di Labkesda guna melakukan swab antara lain: satu dokter spesialis patologi klinik, satu dokter umum, 13 analis kesehatan, sembilan sarjana kesehatan masyarakat, satu sarjana biologi dan satu sarjana biomedis.

"Insya Allah SDM yang kita punya bisa melakukan pemeriksaan swab dengan PCR yang telah diterima dari Kementerian BUMN," jelasnya.

Sementara, Kepala UPTD Balai (Labkesda) Lampung Leni Yurina mengatakan alat PCR tersebut memang telah datang semalam. Sedangkan alat penunjangan sudah tiba sejak Sabtu.

"Berarti semuanya sudah ready (siap). Insya Allah kita jadwalkan Kamis. Nanti kita instal, langsung melatih dan praktik. Kita langsung memeriksa sample (swab) kita," terangnya.

Dia meyakini pada pekan depan alat PCR tersebut sudah bisa digunakan untuk menguji sample swab pasien yang diduga terpapar covid-19. Hasil swab langsung bisa diketahui empat hingga lima jam.

"Jadi sebelumnya dites itu dengan tahapan diterima dalam bentuk swab dari tenggorokan dan dikemas," terangnya.

Swab yang dikemas dalam tabung harus masuk ruang ekstraksi dan langsung dikerjakan. Kemudian dimasukan ke ruang preparasi. Lalu masuk ke alat PCR, dan ektraksi itu perlu dikolaborasikan ke BSC. (**)

Laporan/Editor: Agung DW






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos