MOMENTUM, Gunungsugih--Pemerintah Lampung Tengah (Lamteng) harus berhati-hati terhadap rencana pemerintah pusat menerapkan konsep News Normal pada 1 Juni 2020.
Menurut Bupati Lampung Tengah Loekman Djoyosumarto, penerapan new normal harus dilakukan secara berhati-hati karena berdampak pada penurunan perekonomian.
Hal itu disampaikan Loekman dalam diskusi Ditengah Pandemi Covid 19 dan Menyongsong Era New Normal, Kamis 28 Mei 2020 di Omah BJW Bumi Mas Lamteng. Dihadiri Kapolres, Dandim 0411, Dewan Riset Derah, dan staf ahli bupati serta Gugus Tugas Covid-19 Lamteng.
"Pemerintah saat ini dihadapkan pada buah simalakama, memilih aspek kesehatan atau perekonomian," tegasnya.
Karena itu, bupati menegaskan pemerintah dalam mengambil keputusan publik harus berdasarkan data. Penerapan new normal harus berdasar pada data medis pertumbuhan kasus Corona.
Selain itu, Loekman menyarankan agar fokus terhadap usaha mikro kecil menengah (UMKM). "UMKM harus menjadi prioritas di tengah pandemi Covid 19. Ini terkait dengan recoveri ekonomi tapi dengan protokol kesehatan yang sangat ketat," katanya.
Loekman berpesan kepada seluruh gugus tugas agar mengubah gaya hidup warga menjadi lebih peka terhadap kebersihan dan kesehatan. Salah satunya, memakai masker dan menjaga jarak fisik.
Penerapan new normal akan dilakukan melalui kajian yang matang untuk menghindari kebingungan masyarakat. Kajian tersebut akan mempertimbangkan seluruh aspek kehidupan masyarakat.
Pemkab Lampung Tengah akan lebih banyak melakukan upaya preventif dan sosialisasi dalam penerapan new normal.
Sosialisasi dilakukan secara masif di seluruh wilayah dengan melibatkan berbagai komponen masyarakat, para tokoh masyarakat dan tokoh agama.
“Semua akan kita gerakkan untuk penerapan new normal. Intinya, apapun yang menjadi himbauan pemerintah pusat dan daerah, itu kembali pada kepatuhan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan. Kalau tingkat kesadaran masyarakat sudah baik, tentu tidak perlu lagi ada pembatasan wilayah, pembatasan waktu beraktivitas dan penutupan pasar,” kata Loekman. (*).
Editor: M Furqon/Rls.
Editor: Harian Momentum