Mukhlis Temu Lapang dengan Petani Kopi di Lambar

img
Anggota DPR RI Mukhlis Basri temu lapang dengan petani kopi di Lampung Barat. Foto. Ist.

MOMENTUM, Batubrak--Anggota Komisi 1 DPR RI Mukhlis Basri mengajak petani kopi untuk meningkatkan kualitas produknya dengan menjadi petani modern. 

Mukhlis yang juga Ketua Dewan Kopi (Dekopi) Provinsi Lampung menyampaikan hal itu saat temu lapang dengan petani kopi, Kelompok Wanita Tani (KWT) serta Anggota Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) di Pekon Kembahang, Kecamatan Batubrak, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), Kamis (23-7-2020).

“Saya berharap petani kopi di Lambar tidak terus menjadi petani kopi tradisional. Tetapi harus menjadi petani modern yang mengetahui setiap perkembangan teknologi. Itu yang menjadi harapan besar kita semua,” ujar MB,  sapaan Mukhlis Basri.

Ajaka itu didasarkan pada kenyataan jika sebagian besar petani kopi di Lambar masih menerapkan pola tanam tradisional atau meneruskan sistem perawatan tanaman yang diturunkan dari generasi sebelumnya. Karena itu, menurut dia, harus ada inovasi untuk memperbaiki pola tanam kopi.

“Polanya banyak, seperti melakukan stek atau perkawinan silang antara klon atau jenis A dengan jenis B, begitu juga dengan proses perawatan dan pengolahan lahan yang harus dilakukan secara modern supaya hasilnya betul-betul maksimal,” jelasnya.

Kendati begitu, ia tidak menampik bahwa peningkatan mutu dan produksi kopi yang dihasilkan petani di Lambar bukan hanya ditumpukan pada petani, melainkan menjadi tanggungjawab bersama mulai pemerintah, tenaga penyuluh, KTNA atau pihak-pihak berkompeten lainnya dengan melakukan upaya sosialisasi dan edukasi kepada para petani tentang tatacara pengolahan.

“Meski sebagian besar petani masih menerapkan pola tanam tradisional, namun di beberapa wilayah di Lambar ini sudah ada perkebunan kopi yang memiliki hasil yang maksimal," katanya. 

Dia mencontohkan kebun kopi milik Safrudin di Pekon Kembahang. Satu hektare atau sebanyak 2500 batang dapat menghasilkan tiga hingga empat ton. "Tentu ini harus menjadi contoh dan tempat belajar petani kopi lainnya,”pintanya.

Karena itu, ia berharap petani yang telah menghasilkan mutu dan produksi yang baik dapat berbagi ilmu kepada petani lainnya. Karena untuk meningkatkan mutu kopi, juga membutuhkan peran semu pihak baik dari pihak swasta, eksportir dan idustri pengolahan kopi, tak terkecuali dari luar daerah.

“Karena itu, kita juga harus menyadari pentingnya campur tangan pihak luar, termasuk swasta dan industri pengolahan kopi berskala besar dalam usaha meningkatkan kualitas kopi," katanya.

Selain terus mendorong petani sebagai pemeran utama untuk menghasilkan kopi yang berkualitas, ia juga mengajak semua pihak untuk melakukan langkah-langkah terpadu dan berkelanjutan dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas hingga promosi yang intensif untuk lebih mengenalkan Lampung khusunsya di Lampung Barat sebagai surganya penikmat kopi.

Menjadikan kopi Lampung mendunia, tentu diperlukan dukungan semua pihak baik pemerintah pusat, provinsi, pengusaha, masyarakat peduli kopi dan semua pihak terkait. 

Dia menyambut baik upaya yang dilakukan pemerintah pusat, provinsi maupun daerah, dalam mengembangkan kopi robusta di Lampung Barat. (*).

Editor: M Furqon/Rls.






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos