MOMENTUM, Bandarlampung--Era digital yang semakin massive berkembang, publik sebagai pengguna teknologi dan komunikasi tentunya hampir tidak memiliki batasan ruang dan waktu untuk dapat mengakses segala hal, terutama dalam dunia maya.
Aktivitas menonton film salah satunya menjadi kegiatan yang paling sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari sebagai hiburan untuk dinikmati oleh siapapun.
Netfix merupakan media baru yang bersifat legal di negeri ini pun hadir menyajikan tayangan-tayangan sekaligus memberikan edukasi para penggunanya. Di sisi lain, menonton film juga dapat memberikan pengaruh terhadap budaya-budaya kehidupan saat ini, misal: studi dalam bentuk digital, belanja online dan hadirnya teknologi dan komunikasi jarak jauh.
Netflix menjadi penyedia layanan hiburan terkemuka di dunia dengan 193 juta keanggotaan berbayar di lebih dari 190 negara, menyuguhkan serial TV, dokumenter, dan film panjang dalam berbagai genre dan bahasa (sumber : mediaindonesia.com, diakses pada tanggal 25 juli 2020).
Para pengguna netfix dapat menonton layanan yang tersedia sepuasnya, kapanpun, dimanapun, melalui layar apapun dengan fasilitas Internet. Publik dalam hal ini dapat memutar, menjeda, dan melanjutkan tayangan tanpa iklan atau komitmen. Tayangan-tayangan yang ada di netflix tentunya sangat berpengaruh, bahkan di tengah pandemi saat ini menjadi sarana merefleksi diri.
Netflix tersebut berfokus memberikan tayangan yang dapat meningkatkan kemampuan literasi numerasi dan perluasan wawasan budaya. Netflix menyuguhkan banyak tayangan yang terbilang relate/berhubungan dengan kehidupan era digital saat ini.
Selain itu, kehadiran Netflix mengajarkan para penggunanya untuk bijak dan tanggap dalam mengurangi isu pembajakan film yang semakin ramai terjadi karena sangat merugikan.
Beberapa tayangan netflix seperti: Control Z dan 13 Reasons Why menjadi tayangan yang cukup menarik karena memberikan pengaruh besar terhadap penggunanya terkhusus kalangan milenial sebagai kaum muda yang aktif dibeberapa media mainstream sebagai media yang paling banyak digandrungi oleh kalangan muda dengan segala aktivitasnya.
Dua tayangan itu juga memiliki rating tinggi karena memberikan pembelajaran untuk orang-orang yang hidup di era digital untuk terus berkembang dan dapat mengexplore hal-hal baru di tengah tantangan jaman.
Namun, pada tahun 2016 situs netflix yang sudah sangat familiar keberadaanya diblokir dari jaringan provider yang ada di Indonesia. Hal tersebut disebabkan karena situs netflix dianggap mengandung unsur SARA di tengah maraknya situs pornografi yang beredar diberbagai media mainstream lainnya.
Keadaan itu, menunjukkan bahwa Pemerintah Indonesia khawatir terhadap tayangan netflix yang dapat mempengaruhi ataupun merusak generasi bangsa saat ini.
Terlebih memang tayangan netflix sering menghadirkan adegan yang sangat vulgar dan tidak cocok untuk dilihat anak-anak yang remaja khususnya di bawah umur. Karena, tayangan netflix tidak memberikan batasan tertentu kepada siapapun yang menonton dan menikmati setiap tayangannya.
Uniknya, di tengah wabah virus Corona yang telah mengehebohkan warga global, netfix menjadi salah satu situs yang paling ramai dibicarakan dan dikunjungi hampir di seluruh dunia. Netflix dianggap menjadi situs yang dapat mengurangi rasa bosan menghadapi terjadinya pandemi saat ini.
Masyarakat Indonesia juga ikut mengakses netflix, namun sering kali dengan cara yang ilegal seperti lewat situs-situs film bajakan yang banyak beredar di internet (sumber: kompas.com, diakses pada tanggal 27 juli 2020).
Maraknya situs film bajakan yang beredar di Indonesia dan juga membuat pihak pengawas situs jaringan Indonesia kewalahan untuk memblokir situs-situs tersebut.
Pada pertengahan Juni lalu, situs netflix dengan tiba-tiba bisa diakses oleh pengguna Telkom. Tentunya hal ini membuat pengguna Telkom berlangganan kembali dengan situs netflix.
Dengan hadirnya kembali situs netflix membuat masyarakat betah berlama-lama dirumah karena netflix selalu menyajikan tayangan yang berkualitas dan selalu membuat penonton penasaran dengan kelanjutan cerita yang ada didalam tayangan tersebut.
Bagi yang mengikuti netflix, pastinya paham bahwa netflix seringkali menyajikan film atau serial yang didasarkan dari kehidupan remaja maupun coming of age. Inilah yang dianggap banyak pihak sebagai faktor kunci netflix dalam menggaet penonton milenial.
Netflix selalu menyajikan tayangan imajinatif dan kreatif, yang dimana bisa membuat para penonton mengevaluasi diri mereka atas kehidupan era modern saat ini.
Netflix sering memberikan tayangan dengan bumbu romantisme dan sikap memberontak anak remaja, produk dagang remaja ala Netflix juga memuat kritik terhadap masalah sosial yang sedang hangat. 13 Reasons of Why, contohnya mengangkat narasi bullying, bunuh diri, hingga kekerasan seksual. Tak ketinggalan, di On My Block maupun Jane the Virgin, menyodorkan persoalan rasisme serta imigran.
Netflix juga selalu memberikan tayangan yang mengedukasi tentang kehidupan dunia maya saat ini, di era semua serba praktis dengan kemudahan internet yang sangat cepat ternyata banyak hal yang tersembunyi di dalam internet itu sendiri. Salah satunya harus berhati-hati dengan menggunakan internet karena semua data pribadi kita dapat diaksed dan dimiliki oleh orang lain tanpa diketahui dengan bermodal arus kecepatan internet.
Control Z adalah contoh dari pengaruh internet di era sekarang yang sangat berdampak untuk kehidupan sekarang ini. Hadirnya situs netflix juga memberikan kemudahan untuk semua orang di manapun mereka berada menyaksikan film atau serial tv yang rilis diwaktu yang bersamaan dan netflix berdampak positif untuk mendorong perang konten legal berkualitas di industri penyiaran tanah air. (**)
Oleh: Aulia Azizah, Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Widya Mataram Yogyakarta.
Editor: Harian Momentum