MOMENTUM, Bandarlampung--Direktur Produksi dan Pengembangan PTPN III Holding Mahmudi, meminta setiap individu karyawan PTPN VII mengamalkan salah satu nilai yang tertuang dalam mars perusahaan.
Dia mengutip nilai itu setelah mendengar dan menyanyikan bersama mars PTPN VII saat memberi pengarahan kepada manajemen di Kantor Direksi, Bandarlampung, Jumat (18-9-2020).
“Pada mars yang kita nyanyikan tadi, ada tiga poin penting yang harus digarisbawahi. Pertama, insan utama; kedua memberi bukti; dan ketiga cita-cita menuju PTPN VII Jaya. Cita-cita ini tidak akan terwujud bila kita hanya melihat kekurangan orang lain. Mari kita lihat kekurangan kita, sehingga bisa memperbaikinya,” kata dia.
Pengakuan melalui mars yang selalu dikumandangkan karyawan harus dinternalisasi ke dalam jiwa dan perilaku. PTPN VII, kata dia, tidak akan bisa berubah bila insan utama yang menjadi jiwa hanya menjadi pelengkap.
“Hanya diam di zona nyaman, hanya mencari alasan tidak memberikan bukti. Bila seperti ini kejayaan tidak akan datang. Ayo buktikan apa yang Anda ikrarkan melalui mars itu,” kata Mahmudi.
Hadir pada briefing manajemen itu Direktur PTPN VII Doni P. Gandamihardja, tiga SEVP yakni Okta Kurniawan, Fauzi Omar, dan Dicky Tjahyono. Di lapisan berikutnya, seluruh kepala bagian dan para manajer unit.
Mahmudi mengatakan, membangun militansi dan loyalitas karyawan saat ini menjadi kunci untuk kebangkitan PTPN VII. Ia menyebut, sumber daya manusia atau human capital adalah kunci dari satu sistem yang dijalankan suatu organisasi. Jika orang-orang yang terlibat dalam membangun sistem itu tidak memiliki attitute atau komitmen untuk membangun kebersamaan, maka sulit sistem itu berjalan baik.
“Yang paling penting, kata Mahmudi menegaskan, kita harus berpikir optimis dan positif. Jangan fokus pada permasalahan, tapi kita fokus bagaimana bisa menyelesaikan dan menyelesaikan masalah. Dilihat dari laporannya, kondisi PTPN VII produktifitasnya dari semua komoditi terus mengalami penurunan. Ini yang harus dicarikan solusinya.,” kata dia.
Untuk mengembalikan kejayaan PTPN VII, kata dia, semua insan utama disini harus kompak. Insan utama dalam konteks tagline yang sedang dibangun di seluruh PTPN grup, yakni operational excellence, adalah insan yang memberi nilai tambah kepada perusahaan. Ia menyebut transformasi yang dilakukan holding melalui tagline operational excellence adalah sesuatu yang bergrak dinamis, bukan menunggu faktor eksternal berpihak kepada internal.
Salah satu faktor krusial di PTPN VII adalah masalah cash flow. Kondisi finansial yang sedang tidak sangat berpengaruh kepada seluruh proses manajemen. Terhadap masalah ini, Mahmudi mengatakan PTPN Holding telah menyetujui dan menfasilitasi beberapa program restrukturisasi mendasar ini.
“Restrukturisasi finansial jangka pendek adalah negosiasi kepada debitur untuk menunda pembayaran utang. Beban membayar utang ini sangat menyita resources sehingga proses produksi sangat terhambat. Sedangkan restrukturisasi jangkan panjang, kita melakukan perampingan dari 50-an debitur menjadi hanya 10 debitur saja. Dan ini sudah berjalan,” kata dia.
Masalah utang ini sangat mengganggu kinerja korporasi anak perusahaan. Nantinya, kata Mahmudi, semua hutang anak perusahaan holding akan dikelola oleh holding. Sehingga, manajemen anak perusahaan bisa fokus kepada operasional. Semua bidang SDM, Umum dan lainnya harus berkaitan dengan bidang produksi, karena sudah beralih ke operasional.
“Konsep operational excellence ini bagi hodling bukan cuma retorika. Ke depan, semua utang itu dikelola Holding. Demikian juga dengan pembiayaan dan pendanaan,” tambah dia.
Sementara, Direktur PTPN VII Doni P Gandamiharja mengucapkan terima kasih kepada Direktur Holding Operasional dan pengembangan yang telah memberikan motivasi kepada para insan PTPN VII.
Ia menegaskan, saat ini PTPN VII terus memperbaiki kondisi perusahaan. Saat ini, kata dia, kehadiran Holding diperlukan untuk mensupport dan koreksi.
“Mari kita bersama-sama melangkah dengan niat yang tulus untuk memperbaiki PTPN VII kearah yang lebih baik lagi, sehingga PTPN VII bisa kembali menjadi perusahaan yang berjaya. Bisa memberikan kontribusi kepada holding dan negara.”
Ia juga memaparkan kondisi PTPN VII yang selama lima tahun terakhir mengalami penurunan dari segi produksi. Dan untuk saat ini sedang dilakukan perbaikan dari semua lini. Di bidang SDM, baru-baru ini telah dilakukan penataan dan penyegaraan manager unit.
“Semoga dengan penempatan diposisi yang baru ini bisa memberikan nilai lebih untuk perusahaan, dan menjadi ladang amal kita semua,” kata Doni. (**)
Laporan/Editor: rilis/Nurjanah
Editor: Harian Momentum