Harianmomentum--Pemerintah Kabupaten
(Pemkab) Waykanan membuktikan komitmen dalam upaya meningkatkan hasil produksi
pertanian sekaligus mendongkrak kesejahteraan petani.
Upaya itu salah satunya dilakukan melalui Gerakan Pengendalian Hama Tikus
dan Pencegahan/Penanggulangan Organisme Penganggu Tanaman (OPT) serta
Identifikasi Status Refroduksi Akseptor (ISRA) terhadap ternak sapi.
Gerakan tersebut dicanangkan langsung Bupati Waykanan Raden Adipati Surya
di
Kampung Serdangkuring, Kecamatan Bahuga, Senin (28/08). Pada kesempatan
itu, Adipati mengatakan tikus merupakan jenis hama perusak tanaman padi
yang sulit dikendalikan.
“Perkembangbiakan, mobilitas dan daya rusak tikus terhadap tanaman padi
sangat tinggi. Karena itu diperlukan satu sistem yang efektif untuk
menekan serangan hama tikus. Salah satunya dilakukan secara masal atau
gropyokan,” kata Adipati.
Selain itu, lanjut dia, pengendalian hama tikus dapat dilakukan dengan
memperhatikan kondisi sanitasi tanaman dan lingkungan.
“Areal tanaman harus senantiasa dibersihkan dari semak dan rumput,
membongkar liang dan sarang atau tempat perlindungan tikus,” terangnya.
Dia berharap, gerakan pengendalian hama tikus serentak dapat
meminimalisir serangan hama tikus terhadap lahan pertanian masyarakat di
kabupaten setempat.
Sedangkan terkait, Identifikasi Status Reproduksi Akseptor (ISRA), menurut
Adipati kegiatan tersebut bertujuan mengidentifikasi status reproduksi sapi
indukan, apakah normal atau mengalami gangguan reproduksi.
“Semoga melalui kegiatan ISRA ini Kampung Sendangkuring Kecamatan
Bahuga dapat memberikan kontribusi terhadap capaian Inseminasi Buatan pada
ternak sapi dan menambah populasi ternak sapi di Kabupaten
Waykanan. (vit)
Editor: Harian Momentum